Hola, sempatkan untuk vote dan ramaikan kolom komentar yaaa.
Kalau mau ini rajin up, maka dari itu tekan vote dan ramaikan kolom komentar yaaa💪😾
——+——
Siang ini Cafe tak terlalu ramai, Rumi bisa bersantai sedikit untuk meregangkan tubuhnya sejenak.
"Mbak, mereka udah pada nungguin Mbak." Aksa melapor pada Rumi.
Memberitahu soal para pasukan bucin Rumi yang sudah datang seperti jadwal mereka sehari-hari.
"Oke, mbak tinggal ya." pamit Rumi yang diangguki semua karyawannya, termasuk Jale dan Jake yang pundung karena gabisa ikutan gabung.
Mereka kan harus kerja huhu, tapi tenang aja, nanti malam mereka bisa main ke kamar Rumi.
Paling kalau malam, Jale dan Jake minta Rumi ke kamar mereka yang kebetulan 1 kamar, untuk mendongeng sebelum tidur.
"Wah, ganteng-ganteng banget kalian." puji Rumi begitu melihat para teman kost annya hari ini.
Mereka yang dipuji langsung salting.
"Aish, Mbak Rumi jangan gitu ah. Ilo malu tau mbak." rengek Devilo yang langsung membuat Rumi tertawa kecil.
Rumi hendak duduk, tapi sialnya tubuhnya didorong kasar sampai jatuh menimpa tubuh Evan yang kebetulan ada disebelahnya.
Semua panik dong. "Eh!? Rum gak papa!?" seru Evan, Jhoni, Davin, Samudra, Seron dan Wahyu.
Rumi meringis pelan, dagunya mengenai kepala Evan, sakit cuy.
Kepala Evan keras. "Sakit ya, aduduh." Samudra dengan sigap menarik badan Rumi perlahan dan mengelus dagunya yang memerah.
Sementara pelaku pendorongan itu langsung dilabrak Jerri, Rafa, Fael terlebih Ilo.
"MATA LO DIPAKE DONG!" bentak Rafa marah.
"Caper banget lo." sinis Ilo.
"Dih, gue kira oke ternyata keo." cibir Jerri.
"Hidung lo bekas operasi plastik kan? Keliatan banget." komen Fael telak.
Cewek berkemeja pink dengan bibir yang dipoles liptint merah cabe itu terdiam. "Gue gak sengaja kak.." cicitnya sedikit mendayu.
Mereka sontak memasang wajah jijik.
Jepri saja sampai elus dada. "Sabar Ya Allah, kok modelan anak Zaman sekarang pada obral diri.." bisiknya.
Terlihat jelas, dari cara berpakaian dan make upnya yang menor. Dilihat dari penampilan kayaknya nih cewek anak kuliahan kampus depan.
"Pergi deh lo, sebelum diamuk mereka." usir Rumi malas.
Cewek itu malah melirik Rumi sinis.
"Cewek murahan kayak kakak dong yang harusnya pergi." cibirnya.
Semua yang mendengar itu, sontak bangkit dan hendak menghajar gadis tadi, tapi langsung tertahan karena Rumi memberi berikan intruksi untuk diam.
Napas mereka sudah memburu cepat karena emosi yang membumbung tinggi.
Sementara Rumi, langsung mendekati gadis tadi dan menyunggingkan senyum kalem. "Maaf ya, lo atau gue yang murahan?" bisiknya baru setelahnya.
PLAK!
"Uuuuu i am blind, no i cant see~" mereka secara spontan menyanyi dan mengalihkan tatapan mereka.
Keren banget Rumi, tamparannya nyaring euy.
Jhoni berjalan mendekat dan langsung membersihkan tangan Rumi menggunakan tisu basah.
"Kuman Aya.." gumamnya pelan.
Rumi menyunggingnya senyum pongah. "Percuma lo kuliah, tapi masih mau nurutin perintah orang yang bukan orang tua lo." ejek Rumi telak.
Gadis itu terdiam dengan pipi yang bengkak sebelah, bagaimana Rumi bisa tau kalau dirinya disuruh orang.
Feeling Rumi mah kuat bro.
Setelah dirasa malu, gadis itu lari dan keluar dari Cafe, sialan sekali.
"Bodoh ya, Rumrum dilawan."
"Tau tuh, gatau aja gimana ganasnya dia."
"Gue aja sempet ditonjok yakan?"
"Hooh."
Rumi hanya diam, dia tersenyum saja menanggapi ocehan mereka.
®^^®
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost 10 [Selesai]
RomanceSetelah insiden di Kost 25 terselesaikan, kini Rumi dan para bucinnya pindah ke rumah yang juga dijadikan kost an. Dan seorang gadis menye masuk ke kost an itu, dan berusaha untuk menggeser posisi Rumi sebagai Ratu di Kost an 10 mereka. Start-9 Okt...