Tekan vote dan ramaikan komen🖐
~~~~~~
Biasanya, kalau hari minggu Rumi dan suaminya pergi ke Taman Komplek guna lari pagi, dan bisa dibayangkan seramai apa mereka.
Dan seriweh apa jadinya.
"Minum udah minum? Rumrum tadi udah minum susu yang aku buat belum?" pertanyaan dari Brandon langsung Rumi angguki.
Usia kandungan yang sudah memasuki bulan ke 4 membuat semuanya menjadi sangat protective.
Bahkan usia 4 bulan saja perut Rumi udah lumayan besar, tebakannya sih ini bayi gak cuma 1.
"Mbak, tadi udah makan bubur yang Jale buat kan?" ingat Jake pada istri manisnya itu.
Rumi mengangguk, terlalu lelah kalau mau ngomong. Rumi hanya berjalan santai saja, dan 15 nya bertugas untuk mengawasi sekitar.
Mungkin aja ada marabahaya yang datang yakan.
"Rum, mau beli gulali." Rumi mengangguk mengiyakan ucapan Evan, alhasil semua kecuali Rafa, Fael, Jepri, Adrian dan Samudra pergi ke arah penjual gulali.
Ke 5 nya yang memang paling dewasa itu memilih menunggu Rumi saja, kan kasihan kalau ditinggal.
Entar di gondol abang-abang pula istri mereka.
Jepri dengan sigap menggenggam tangan Rumi saat wanita itu hendak duduk di kursi taman. "Adek mau sesuatu? Biar mas beliin." tawar Rafa lembut.
Rumi sebenarnya mau makan bubur ayam. "Mau bubur ayam Mas, laper." Rafa mengangguk, lantas dia segera beranjak menuju penjual bubur ayam.
"Mas beliin minum ya." pamit Samudra menuju kedai minuman.
Jepri dan Fael sibuk memijit kaki Rumi yang dirasa sangat pegal ini.
"Capek sayang? Mau pulang aja?"
"Enggak, masih mau disini."
Fael mengangguk pelan, dia sesekali menciumi kaki istrinya dan memijitnya kembali. "Kalau capek bilang ya, biar istirahat di rumah." tegur Jepri.
Rumi mengangguk. "Adek, besok cek kandungan kan?" Rumi menyender didada Adrian dan mengangguk lagi.
Dia memejamkan matanya sejenak, kepalanya pusing karena di taman ini banyak sekali setan yang mau mencoba mendekatinya.
Aura ibu hamil memang sangat disukai para setan dan jin tak kasat mata itu.
"Kenapa? Sakit?" Samudra mengelus dahi Rumi pelan, Rumi meraih tangan Samudra dan mencium telapak tangannya.
"Gak papa, cuma rada ngantuk." gumam Rumi.
Adrian dengan sigap memeluk Rumi, Samudra duduk disebelah Adrian dan menaikan kaki Rumi ke pahanya.
Rumi ditidurkan dipaha Samudra, dengan perlahan Samudra mengelus rambut Rumi pelan, sampai si ibu hamil terlelap saking ngantuknya.
"Bayi nya ada berapa?" pertanyaan yang diajukan untuk Fael.
"Ada 6, gila cuy sprema siapa aja tuh yang berhasil."
"Siapapun itu, kita tetap Papinya karena kita yang main sama Rumi."
"Iya sih benar, gak boleh beda-bedain anak kan? Kasihan."
"Semua anak yang nantinya Rumi lahirkan itu, anak kita juga. Gak perduli sperma siapa yang berhasil yang jelas mereka anak kita."
Banyak sekali yang bertanya soal itu, kalau hamil terus bapaknya siapa? Kenapa hal seperti itu perlu dipertanyakan?
Bukankah sama saja, siapapun ayahnya yang asli, tetap saja mereka adalah ayah anak yang Rumi kandung.
Karena mereka lah yang bermain bersama Rumi, bukan laki-laki lain.
Jadi, tak perlu pusing memikirkan siapa ayah biologis anak mereka nanti, yang terpenting mereka lah ayah yang dimaksud.
Sama saja kan, berapapun anak yang bisa Rumi lahirkan, jika sampai di angka 15, berarti anak mereka 1 per ayah.
Tapi jika tidak maka tak apa, sama saja bagi mereka.
®^^®
Bersambung🖐
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost 10 [Selesai]
RomanceSetelah insiden di Kost 25 terselesaikan, kini Rumi dan para bucinnya pindah ke rumah yang juga dijadikan kost an. Dan seorang gadis menye masuk ke kost an itu, dan berusaha untuk menggeser posisi Rumi sebagai Ratu di Kost an 10 mereka. Start-9 Okt...