Kost 10 [Selesai]

🏘Keluarga Angin Topan-2🏘

Yang umur 10 tahun
Alezio
Bara
Wayan
Jecky
Jangga
Jingga
Yang umur 8 tahun.
Sevan
Raif
Farel
Devid
Arian
Jossie
Jason
Eraga
Samuel.

Tekan vote dan tembuskan 150 komen😾🖐

~~~~~~

Ke 15 putra Rumi di sekolahkan di 1 sekolah yang sama, alasannya biar gampang aja diantar jemput.

6 putra pertama sudah berada di kelas 5 Sekolah Dasar, sementara 9 lainnya masih kelas 3 Sekolah Dasar.

Ke 6 Putra pertama berteman dengan Klarez, Lilo dan Ila.

Sementara 9 lainnya berteman dengan Riven, Rimba dan Remi.

Jam istirahat pertama, bukannya diawali dengan makan siang, malah diawali dengan perkelahian.

"KALIAN KAN ANAK HARAM!" Kebetulan sekali setiap istirahat mereka akan satu meja makan beramai-ramai.

Alezio, duluan berdiri karena tak terima dihina seperti itu, dia sebagai yang paling pertama lahir meyakinkan dirinya jika dia adalah abang.

"Maaf ya rakyat jelata, kalau mau ngomong tuh sikat gigi dulu, bau kemiskinan mu tercium sampai kemana-mana." ketus Eraga kesal.

Enak saja mereka dihina seperti itu.

"Tau, udah miskin gatau diri lagi." sahut Bara santai.

"Tau nih." gumam Jingga.

Dia memilih menyuapi Arian makanan, adik kesayangannya itu gaboleh sampai tertekan mendengar ucapan jahat tadi.

"A..bang..Ing..ga.."

"Kenapa Rian?"

"Maa...u..su..su."

Jingga langsung mengambilkan kotak susu dingin dan memberikannya pada Arian.

"Mending lo tanya mama lo deh, lo lahir tahun berapa terus tanya orang tua lo nikah tahun berapa, gue jamin lo bakalan sadar diri sih." cetus Wayan kalem.

Dia sudah mendapat data tentang si cowok tukang bully itu.

"Heh, sok tau banget lo." cibir si pembully.

"Ya berarti lo juga sok tau." sahut Ila kesal.

"LO GAUSAH IKUT CAMPUR!"

"APA!? MAU BERANTEM LO!? SINI GUE JABANIN!" teriak Ila kesal.

Klarez langsung menenangkan Ila cantiknya. "Ila jangan teriak-teriak, nanti tenggorokannya sakit." tegurnya khawatir.

Lilo yang tak terima adiknya dibentak sontak berdiri. "Berani banget lo bentak adek gue!" sentaknya marah.

"Adek lo duluan yang mulai!"

"Bacot! Lo duluan yang bentak Ila cantik!" Klarez ikut berdiri.

Tak terima Ila kesayangannya dibentak-bentak. "Dih, mending kalian temenan sama gue, daripada temenan sama anak LONTE-"

"ANJING LO!" teriak Eraga marah seraya menghajar si pembully tadi.

Disusul yang lainnya yang tak terima mami mereka disebut LonT.

Sementara Ila menutup telinga Arian karena takut bocah lucu itu dengar.

.....

Rumi berjalan dengan anggunnya di koridor sekolah, dia sendirian karena tak mau bersama suaminya, Sekolah ini bisa hancur.

Sesampainya di ruang BK, Rumi masuk dengan tenangnya.

Ruang BK berisik sekali, soalnya rame banget. "Mami-" Rumi menaikan sebelah tangannya.

Tak lama Amaya, Embun dan Klara datang ke sekolah karena ikut dipanggil.

Padahal anak mereka gak salah tapi ya namanya setia kawan, Riven, Rimba, Klarez dan Lilo ikut mukul juga hehe.

"Buk, anak anda sudah membuat teman sekelasnya masuk rumah sakit dengan luka yang parah."

Rumi tersenyum tipis. "Apa wajar seorang bocah 10 tahun mengejek ibu temannya seorang LonT dan apa wajar seorang bocah 10 tahun mengatai temannya anak haram? Saya harap anda sebagai guru BK mencari tau akar masalah sebelum memanggil saya kemari."

"Tapi Buk-"

"Siapa yang salah sayang?" pertanyaan dari Embun yang ditujukan untuk Rimba sontak membuat mereka terdiam.

Rimba memeluk tubuh Mommynya erat dan menangis. "Salah si botak Mommy..hiks..dia ngejek tante Rumi pipa Para Lon-" Embun segera menutup mulut Rimba.

"Nah Buk, sudah jelas siapa yang salah." ujar Klara dingin, dia segera menggendong Klarez dan membawanya keluar.

Disusul Amaya dan kedua anaknya, dan juga Embun bersama si kembar.

"Kami pamit ya Buk, diharapkan jangan ada panggilan lagi jika bukan Putra saya yang bersalah." ujar Mommy Embun lembut, namun tatapan matanya dingin sekali.

Baru setelahnya Rumi dan ke 15 anaknya.

"Mami-"

"Tunggu hukuman kalian dari Papi ya."

Mereka kicep, sial..

®^^®

Bersambung😾