Tekan vote dan tembuskan 110 komentar🖐
~~~~~~
8 tahun sudah terlewat dengan cepat, kini usia anak-anak Rumi sudah memasuki usia 20 dan 18 tahun, mereka sudah dewasa dan sudah mengurangi kadar teriak-teriak mereka.
Kini tugas Rumi hanya menjaga 1 bocah yang menjadi anggota tambahan di rumah mereka.
Namanya Jeno, bocah tampan bermata sipit yang Rumi temukan tergeletak lemah di depan rumahnya.
Tidak ada yang tau siapa itu Jeno, bahkan nama Jeno sendiri itu Rumi yang berikan.
Jeno usianya memang bukan bocah lagi, Jeno juga sudah termasuk remaja karena usianya 15 tahun.
Tapi bagi Rumi, karena tubuh Jeno yang mungil dengan wajah yang terlalu imut, Rumi selalu memanjakannya.
Jadi, anggap saja mereka punya masing-masing anak, dan Jeno adalah anak Rumi sendiri.
Karena kini Jeno menjadi anak kesayangan Rumi, Arian yang kini cara berbicara nya sudah sempurna mulai merasa iri.
Posisinya tergeser begitu saja.
Ini hal yang dia takuti sedari dulu, takut Mami nya tak lagi sayang padanya dan berfokus pada orang lain.
Pagi ini seperti biasa, mereka berkumpul di ruang makan guna sarapan bersama, kemesraan Rumi dengan para Mas Suami semakin terlihat.
Wajar, karena sekarang mereka bisa mendapat jatah sesuai jadwal, tak lagi diganggu bocah-bocah itu.
"Rumi, makan dulu sayang. Jeno bisa urus dirinya sendiri." tegur Davin saat melihat Rumi sibuk menata rambut Jeno.
Jeno yang mendengar hal itu sontak cemberut, dia memeluk perut Rumi dan mendusel disana. "Kenapa? Ey jangan nangis Jenoo." tatapan Jeno memang sudah berkaca.
"Om Papi jaat Mami.." adunya sedih.
Davin mengernyit. "Aku jahat apanya?" tanya nya sendiri.
Jeno tak perduli, dia memajukan bibirnya saat Rumi menangkup wajah mungilnya itu. "Papi cuma negur nak, udah jangan nangis ah."
"Mau suap-suap Mami.."
"Iya nanti ya."
Para saudara hanya bisa menatap dingin Jeno, sialan sekali setan itu, bisa-bisanya dia merebut kasih sayang Mami mereka.
Yang paling dendam itu Arian, karena kan dia dulu yang paling disayang.
"Lo udah 15 tahun, masa makan harus disuapi!" sarkas Jossie sebal.
"Dih, sewot banget lo. Biarin lah, Mami aja gak masalah." balas Jeno.
"Gausah belagu lo." sahut Jingga kesal.
"Siapa yang belagu sih!"
"Lo belagu banget!" sentak Wayan ikutan emosi.
"Tau nih, anak pungut ajak belagu." gumam Eraga gamau cari ribut.
"Gue gak belagu ya, lo nya aja yang pada iri." ejek Jeno sembari memeluk Rumi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost 10 [Selesai]
RomanceSetelah insiden di Kost 25 terselesaikan, kini Rumi dan para bucinnya pindah ke rumah yang juga dijadikan kost an. Dan seorang gadis menye masuk ke kost an itu, dan berusaha untuk menggeser posisi Rumi sebagai Ratu di Kost an 10 mereka. Start-9 Okt...