KEPONAKAN ꒰ bonten.

O13. ngambek

malam ini, jam 19:56 WITA anak anak kumpul di ruang tamu untuk mengambil boba yang dibelikan ketua gengnya tadi sembari random talk.

kokonoi melihat sekitarnya, "rindou mana deh?"

"di kamar, lagi ngambek. gatau dah soal apaan." balas ran.

"gara gara apa?" tanya kokonoi lagi.

kakucho menghembuskan nafas panjang, "pasti gara gara tadi kalian ngisengin dia."

"rindou bisa ngambek juga ya."

takeomi menyentil sanzu, "dia juga manusia, goblok."

"sakit jing."

"siapa yang duluan mojokin rindou?" tanya (name), kayak mau marah.

"siapa lagi kalo bukan ran."

"ucho bisa tutup mulut ga sih?"

(name) berdiri, berjalan menuju kamar si kembar haitani. "rindouuuuu, anak ganteng."

"apa tanteee." rindou membalas, tetapi tidak mau memperlihatkan mukanya.

(name) mendekati rindou, pelan pelan duduk dihadapan rindou. "nimbrung, yuk."

rindou membalikkan badan, "gamau."

"kenapa gamau?"

"males sama mereka."

"bobanya gak dingin lagi tuh. nanti tante yang ngomong sama mereka ya."

rindou menggelengkan kepalanya, lalu menyelimuti badannya.

"oke . ."

"gimana nih jadinya." ran sangat bingung. cara minta maaf sampe adeknya gak ngambek lagi gimana ya.

"kok nanya gua anying." mikey kesal. yang lain juga. padahal mereka semua sama sama salah.

"DIANUIN!" pekik sanzu.

"diapain tot." takeomi udah negative thinking duluan WKWKWKKWK.

"ya kalian minta maap lah."

"lo juga harus minta maap zu, tch." ran mendengus kesal.

"halo."

"ADEEEEEEEK MAAPIN ABANG." teriak ran, lalu menghampiri adiknya itu dan memeluknya.

"Allahuakbar, kaget bang. adek maapin kok bang." rindou melepaskan pelukkan abangnya itu gara gara jijik, terus duduk di sofa sambil minum bobanya.

kokonoi meledek, "cuma beda semenit tapi udah abang adekan, tch tch."

"jaga congormu wahai titisan fir'aun."

"zu, congor lo gue gunting." kesal takeomi, rasanya capek punya adek kayak sanzu.

"ngeri ngeri ngeri."

(name) yang keluar entah darimana memegang mangkok yang berisikan cilor. "siapa mau cilor????"

"MAUUUUUU." semua langsung berdiri, nyerang (name) yang lagi bawa cilor masih panas.

"mau disiram saos cilornya gak, masih panas kok." (name) senyum maniez spti bidadari, yang lain langsung duduk.

kayaknya arwah abang sepupu sehidup semati a.k.a almarhum shinichiro masuk ke dalem tubuh (name).

"tante.... mau." anak anak pada ngiler, apalagi sanzu. ilernya sampe netes. karena kasian, yaudah, (name) langsung naruh cilornya.

"JANGAN BEREBUTAN YA TUHAN...."

jujurly mereka kayak ikan yang baru dikasih makanan. mana pada ga sabaran.

"AWAS DONG CHO!"

"LO MENDING DIEM DEH SETAN."

"BACOT."

"YAHAHAHAHA GUA DAPET BANYAK."

"GUE JUGA MAU ANJING!!!!!!"

"MAMAK RAN MAU JUGA."

"GUE BUKAN MAMAK LO."

"MAU ANJIRRRRR."

"JANGAN DIBORONG NAPA."

(name) duduk di sofa depan mereka sambil meminum bobanya. "jangan kayak ikan bisa gak, hehehe."

"gak bisa tante, tolong buatin lagi dong!" pinta mikey yang masih mengunyah cilornya itu.

"kalo udah abis ya."

takeomi bingung, "tante dapet tepung tapioka dimana, padahal tadi gaada mampir ke warung warungan."

"bawa dari rumah." (name) mengacungkan jempolnya.

kokonoi menoleh ke sampingnya, "RAN, LO SEKTE MANA MAKAN CILOR PAKE NASI!?!????"

"apaansih, wong enak begini." ketus ran.

semuanya langsung melihat ke arah ran yang lagi menikmati nasi cilornya. "apa?  gua ganteng? makasih."

"lo mau rin? nih coba aja." ran menyuapi adeknya itu. kayaknya kepo banget sama rasanya.

"anjir, ini sih enak dunia akhirat."

"agak setres dua kembar ini." kakucho geleng geleng kepala.

"biarin ajalah bro, abis ngambek tu anak makanya semua makanan dibilang enak. pete pun dia mau makan kalo lagi betmut." jelas ran.

"jujurly gua pengen nampar muka lo yang gak seberapa itu." kesal rindou.

"jangan dong, nanti gua gaada yang nyukain."

"bodo amat anjing."

★ to be continued

segini dulu ya, don't forget to vomment. thank you <33