PLAK!
"BODOH! KAMU SANGAT BODOH! LEBIH BAIK KAMU MATI! KAMU ITU ANAK YANG TIDAK BISA DI ANDALKAN! BEBAN! BODOH! NGGAK BERGUNA! DAN NGGAK TAU DIRI!"
Gadis kecil berumur tujuh tahun itu menangis kencang saat orang tua nya membentak diri nya hanya karena sebuah nilai sekolah. Ia memegangi pipinya yang sakit karena di tampar oleh Papa nya. Sedangkan Mama nya? Wanita itu hanya diam memperhatikan anak nya yang di pukul habis-habisan oleh suami nya, dengan wajah datar.
"Hiks... Pa maafin aku... Hiks," isak gadis itu menyeka air matanya
"Ga semudah itu kamu ngucap kata maaf!" kali ini bukan Papa nya yang bicara, tapi seorang wanita anggun yang kerap di panggil dengan sebutan Mama
Wanita itu menarik kencang rambut anak perempuannya, hingga kepalanya mendongak.
"Ma... Maafin Letha Ma... Ampun Ma sakit... Hiks," tangis nya semakin kencang, sakit, sangat sakit, di usia sepertinya, anak membutuhkan kasih sayang, bukan kekerasan
"Pergi ke kamar kamu dan lanjut belajar, jangan keluar sampai besok!" titah nya menghempas tangan nya dengan kencang dari rambut sang anak.
****
Aletha Anastasia, gadis kecil yang kerap di panggil Ale oleh sahabat nya, Ganesha. Kini ia berada di sebuah rumah pohon yang di buat oleh orang tua sahabatnya, Ganesha dan Keane.
Ia sedang menunggu kedua sahabat nya datang.
"Hai Ale, maaf ya kita telat dateng nya," ucap gadis yang datang dengan satu teman nya, gadis cantik, anggun, dan ceria yang bernama Ganesha Pricilla
"Iya Le soalnya tadi aku buang air besar dulu hehe," yang satu ini nama nya Keane Syakira Putri, ia menggaruk tengkuknya sambil terkekeh kecil
Aletha tersenyum, "iya gapapa, sini duduk," suruh Aletha
Beberapa jam sudah berlalu, kini pukul empat sore, tapi Aletha dan Ganesha masih berada di rumah pohon itu, sedangkan Keane tadi di jemput orang tua nya, kata nya ada hal penting yang harus mereka urus di luar kota, jadi Keane harus ikut.
"Nesha, udah sore kita pulang yok," ajak Aletha langsung di angguki setuju oleh sahabat nya.
****
"Gan...nesha," lirih Aletha dengan suara parau
Ia melihat sahabatnya berada di samping nya yang tengah tidak sadarkan diri.
Ia sama sekali tidak mengingat kejadian beberapa jam lalu karena ia baru sadar.
Setelah itu, Aletha tidak tahu apalagi yang terjadi sebelum akhirnya mendengar suara tembakan sangat nyaring di pendengaran nya.
****
Beberapa tahun kemudian...
"KENAPA NILAI KAMU TURUN LAGI?!" bentak Aldi-Papa Letha-pada anak nya yang bersimpuh di hadapannya
"Pa...maafin Letha Pa... Jangan pukul Letha lagi... Hiks,"
"KAMU ITU EMANG ANAK PEMBAWA SIAL! NILAI KAMU ANJLOK SETIAP HARI NYA! DAN KAMU JUGA YANG MENYEBABKAN DIA MATI!" pekik nya lagi, dengan tega ia menendang Letha, yang memegang kaki nya, hingga Letha terbentur sangat keras pada tembok
Ada sedikit darah yang keluar dari mulut dan hidung nya, mungkin karena tamparan Aldi yang sangat keras.
Ia tersenyum getir, "Semoga Letha ngga di bangunin lagi dari tidur ini," gumam nya sebelum akhirnya ia tidak sadarkan diri.
*****
HALO HAI PREN
INI CERITA PERTAMA YANG KU BUAT, JADI MOHON MAAF KALAU MASIH ADA BEBERAPA KESALAHAN 🙏🙏
CERITA INI HANYA CERITA RINGAN YANG ADA DI HALUAN KU, KARENA UDAH NUMPUK JADI KU TULIS AJA HEHE
SEKALI LAGI MOHON MAAF KALO BANYAK KESALAHAN, SEPERTI TYPO 🙏🙏
OH IYA INI AKU KETIK CAPSLOCK BUKAN NGEGAS YA TAPI YA KARENA PENGEN AJA HEHE
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA!
SEE YOU NEXT CHAPTER
STAY HEALTHY SEMUA
TERTANDA AUTHOR WARAS
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletha [ On Going ]
Teen FictionSederhana, kisah ini menceritakan tentang Aletha, bayi yang di berikan kepada sahabat Ayah nya. Seorang gadis ceria dan periang ternyata menyimpan banyak luka. Mental ataupun fisik. Kebahagiaan nya hanya satu, melihat orang-orang di sekitar nya baha...