1. AWAL

154 20 50
                                    

Hai, semoga suka ceritanya ya 💗

Happy reading!

****

Hari menjelang siang, tapi seorang gadis cantik masih tertidur nyenyak di kasur empuknya, meski suara burung yang saling berkicau, itu sama sekali TIDAK menggangu tidur nya.

"LETHA BANGUN!" pekik seseorang dari luar kamar, sambil terus menggedor-gedor pintu kamar, ia tidak bisa masuk, karena pintu di kunci dari dalam

"LETHA INI UDAH JAM 10 BANGUN!" pekik nya kembali, kali ini suara nya lebih keras

klek

Pintu terbuka menampilkan seorang gadis cantik yang masih terbalut baju tidurnya, wajah nya sangat kusut, rambut berantakan, dan ada sedikit bercak kuning di wajahnya, seperti nya air liur nya.

"Letha lo baru bangun?" Tanya gadis yang tadi berteriak membangunkan Letha, gadis itu adalah Kea sahabat Letha

"ih apaan sih pagi-pagi udah dateng aja," protes Letha dengan mata setengah tertutup

"Pagi apa? Ini udah jam 10, udah mau masuk jam makan siang," ketus Kea kesal

"ya udah sih, sekarang juga kan libur sekolah, kenapa lo bangunin gue?" tanya Letha memicingkan matanya

"Oh lo ngga mau gue bangunin? mau tidur terus gitu?"

"Ih bukan gitu maksudnya nanti aja gue bangun nya, sore gitu," ujar Letha kesal, dia malas berdebat dengan Kea

"ya udah lo kenapa bangunin gue?" lanjut Letha

Kea menghela nafasnya panjang, pasti Letha lupa lagi "Lo lupa? Sekarang ada kerja kelompok, ayok ke rumah Nadya, yang lain udah pada nunggu,"

"eh? astaga gue lupa," tepat pada tebakan Kea

"Kenapa sih lo tuh apa-apa lupa terus?" ucap Kea kesal, bagaimana tidak kesal? Letha itu pikun padahal baru berumur 16 tahun, tapi dia pelupa kayak nenek-nenek

"i don't know dah ah gue mau mandi, lo tunggu di ruang tamu aja sono" usir Letha, kemudian masuk kembali kedalam kamar nya

"hm" dehem Kea menanggapi, lalu pergi.

****

RUANG TAMU

"Non Letha nya udah bangun, non?" Tanya Bi Asih, salah satu art sekaligus pengasuh Letha dari kecil, ya seperti yang kalian tau, orang tua Letha enggan mengurus Letha, bahkan menganggap anak saja tidak pernah

Bahkan pernah suatu hari Papa Letha ingin membunuh Letha kalau saja Kea dan orang tua nya tidak datang.

"Udah Bi," jawab Letha tersenyum tipis

"Tante Zahra sama Om Aldi mana Bi?" tanya Kea

"Nyonya sama Tuan keluar kota Non," jawab Bi Asih

Kea menghembuskan nafas nya panjang, kalau saja waktu bisa di ulang ia ingin tahu, siapa orang yang melakukan hal itu dulu.

"Yaudah Non, bibi ke dapur dulu ya," ucap Bi Asih Kea hanya tersenyum dan mengangguk.

Dering telepon ponsel Kea berbunyi, lamunan nya terbuyarkan, ia melihat ponsel nya, menampilkan nama Nadya.

"Halo, kenapa Nad?" tanya Kea saat sambungan telepon nya tersambung

"Lo dimana?" tanya seseorang dari seberang sana

Aletha [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang