17. DUA PERI YANG TERLUKA

49 8 23
                                    

"Adu domba sudah di mulai, kita hanya tinggal memanasi keadaan," ujar seorang pria muda pada pasangan suami istri

Sang istri tersenyum miring, "Dendam kita, akan segera terbalaskan!"

Sang suami mengelus surai istri nya, "Kamu tenang aja sayang, ia harus merasakan apa yang kita rasakan,"

"Padahal anak kalian sahabat dia, kenapa kalian malah dendam?" tanya pria itu bingung

"Kamu nggak perlu tau, dan untuk anak saya, dia akan menjadi tameng untuk kita,"

Pemuda itu menghela nafasnya panjang, "It's okey, saya juga nggak akan maksa anda, yang penting dendam saya dan bunda saya terbalaskan,"

"Kalau gitu, saya pergi dulu, kalau ada hal yang harus saya lakukan lagi, kabarin saja," ucap nya lalu pergi

Sang istri menatap lekat suami nya, "Dia sangat bodoh,"

"Kalau bisa dua, kenapa harus satu, 'kan?"

"Tentu, kita harus menyusun strategi lagi untuk membuat nya semakin tertekan."

****

"Le, lo percaya 'kan sama gue? Gue nggak mungkin neror lo," ujar Nadya masih mencoba meyakinkan Letha

Sekarang mereka berada di markas curut, ada Reza dan Axel juga, mereka pun sudah tau kejadian di lab tadi.

"Oke, tapi gue belum bisa sepenuhnya percaya sama lo, dan yang lain juga, gue takut apa yang Kea bilang bener, kalian nusuk dari belakang,"

"Dia cuma mau ngadu domba kita," ujar Axel

"Hah!?"

"Peneror itu mau kita berpecah dengan cara ngadu domba, dan saat kita pecah, nggak ada satu pun yang Letha percaya sehingga peneror itu akan lebih mudah menghabisi Letha," jelas Axel di angguki Reza, pria itu sedari tadi diam saja, ntah memikirkan apa

"Dan ya, kayak ucapan gue tadi, jangan terlalu percaya sama orang baru atau orang lama yang udah lo kenal," tambah Gerald

Axel menoleh pada Vino yang sedari tadi diam saja, "Vin?"

"Kenapa?"

"Bukan lo pelaku nya 'kan?" tanya Axel sontak membuat mereka semua membulatkan matanya, pasal nya dugaan Axel pasti selalu benar

Vino terkekeh kecil, "Are you sure? Lo nuduh gue?" sinis Vino

Axel mengangkat bahunya acuh, "Nebak aja, siapa tau kan lo pelaku nya," ucap nya lalu fokus pada ponsel nya

"Kalo lo aja bisa nebak gue pelakunya, gue juga bisa kan nebak lo pelaku nya?"

****

"Le, mau ngapain sih?" tanya Siput pada Letha yang sedang fokus pada laptop nya

"Sttt jangan berisik, lo bantu gue ngestalk akun orang aja sini," Letha menepuk sofa di sampingnya supaya Siput ikut duduk

"Akun siapa lo?"

"Orang, udah nggak usah kepo, temenin gue aja,"

Beberapa menit sudah berlalu, suasana hanya hening tanpa ada yang bersuara, hingga akhirnya suara notifikasi dari ponsel Siput memecahkan suasana.

Siput melihat ponsel nya, lalu kembali menatap Letha yang fokus pada laptop nya, "Le, gue pergi dulu gapapa ya?"

Letha menoleh, "Mau kemana?"

Aletha [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang