35

6.4K 665 60
                                    

Hyunsuk menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa disana lalu menghela nafasnya pelan.

"Kenapa cuma matematika kak ?" Gerutu Doyoung yang berada di hadapannya membuat Hyunsuk terkekeh pelan.

"Gatau, kamu punya trauma matematika ga sih ? Nilai kamu yang lain bagus semua loh." Jelas Hyunsuk membuat Doyoung meringis pelan

Trauma matematika ?

Ada..

Tapi Doyoung tidak mau mengingatkan itu walaupun sudah bukan jadi kenangan buruk lagi.

"Makan dulu boleh ga sih ?" Tanya Doyoung membuat Hyunsuk menatap dua piring kosong di hadapan nya.

Tadi saat Hyunsuk tiba, di meja Doyoung sudah ada satu piring kosong lalu Doyoung meminta makanan yang sama pada Wonjin saat Hyunsuk datang.

"Mau makan apa lagi ?? Biar pikiran kebuka gitu ?" Jelas Hyunsuk membuat Doyoung meringis.

Hyunsuk menghela nafasnya pelan lalu melipat kedua tangannya didada menatap Jihoon yang sibuk dengan Hyunjin.

"Permisi."

Hyunsuk dan Doyoung mendongakkan menatap Yedam muncul dengan dua gelas di nampannya.

"Ini dari kak Jihoon." Ucap Yedam sambil meletakkan gelas berisi minuman berbagai warna di hadapan Hyunsuk dan Doyoung.

"Makasi kak." Jawab Doyoung dan Yedam menganggukkan kepalanya pelan sambil tersenyum.

"Makasi ya." Ucap Hyunsuk sambil tersenyum.

Hyunsuk menopang dagunya menatap Doyoung yang tersenyum dengan pipi memerah menatap Yedam.

"Kamu kenal sama dia doy ?" Doyoung menoleh cepat kearah Hyunsuk yang hanya mengerjap matanya pelan.

"Yaa.. gitulah." Jawab Doyoung membuat Hyunsuk mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Jadi kamu beneran mau pesen makan lagi ?" Tanya Hyunsuk membuat Doyoung menarik nafasnya panjang melihat iPad Hyunsuk yang berada di hadapannya.

iPad itu sudah terisi lima soal bercabang membuat Doyoung seketika sakit kepala, padahal baru menyelesaikan dua soal.

Kepalanya mendadak ngebul.

Doyoung mengacungkan tangannya keatas membuat Wonjin dengan sigap menghampiri meja Doyoung dan Hyunsuk.

"Ada yang bisa di bantu ?" Tanya Wonjin membuatnya Doyoung mendongakkan menatap Wonjin sambil menghela nafasnya pelan.

Wonjin yang tidak paham menaikan kedua alisnya dan Hyunsuk menepuk pelan Doyoung.

"Kak.. buatin aku makanan yang bikin aku bisa ngerjain soal matematika." Wonjin mengerjap matanya membuat Hyunsuk tertawa pelan dan menggelengkan kepalanya.

"Doyoung jangan aneh-aneh." Ucap Hyunsuk membuat Doyoung meringis menatap Hyunsuk.

"Aku mual tapi aku pengen makan." Ucap Doyoung membuat Hyunsuk mendecak pelan.

"Tapi saya bingung jadi nya doy." Ucap Wonjin membuat Hyunsuk menggumamkan maaf pada Wonjin.

"Mual karena ngerjain soal matematika ?" Tanya Wonjin dan di balas Anggukan kepala lemah dari Doyoung.

"Yaudah gausah di kerjain." Jawab Wonjin membuat Doyoung mengacungkan ibu jarinya tanda setuju tapi di balas tatapan kesal dari Hyunsuk.

"Yaak." Teriak Hyunsuk tidak terima membuat atensi Jihoon jadi berfokus pada Hyunsuk.

"Maaf sebenernya maksudnya ga gitu, tapi saya bingung juga." Hyunsuk menghela nafasnya pelan dan mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Tapi ini anak satu emang rada-rada." Gerutu Hyunsuk membuat Doyoung membulatkan matanya kaget.

Teacher (Hoonsuk) 🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang