Dua

23 5 0
                                    

Esok harinya Calvin terbangun setelah alarmnya berbunyi untuk ketiga kalinya. Ia pun buru-buru mandi dan bersiap agar tidak terlambat ke sekolah. Setelah berseragam rapi Calvin turun untuk sarapan.

Di jalan ia tak sengaja berpapasan dengan Alicia yang juga berjalan ke sekolah.

Calvin berhenti sejenak untuk mengapa teman sebangkunya itu, "Pagi Alicia", serunya.

"Pagi", Alicia hanya menanggapi sapaan Calvin secara singkat dan terus berjalan.

Calvin kembali melanjutkan jalannya. Kini mereka berdua berjalan bersama menuju sekolah. Calvin tanpa beberapa kali mencoba topik pembicaraan, namun Alicia hanya menanggapi secara singkat setiap pertanyaan yang dilontarkan Calvin. Setelah beberapa saat berjalan, keduanya telah sampai di sekolah mereka.

"Pagi", seru Calvin ketika memasuki kelas, bermaksud untuk menyapa teman sekelasnya yang lain.

Jika Calvin menyapa teman sekelasnya maka Alicia sebaliknya. Ia langsung berjalan ke tempat duduknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Beberapa orang tidak menyukai Alicia karena sifat dinginnya itu, sehingga mereka sering mengomentari kebiasaan Alicia yang hampir tidak pernah menyapa orang lain. Seperti saat ini contohnya, Calvin mendengar beberapa murid kelas itu berbisik dan menjelekkan Alicia, namun Alicia sendiri tampak tak mempedulikannya.

Calvin berjalan ke tempat duduknya. Ia  menaruh tasnya dan mengeluarkan sebuah buku lalu duduk sambil membaca buku tersebut.
.
.
.
Sejak memasuki kelas hingga jam istirahat tiba, Calvin dan Alicia sama sekali tidak berbicara satu sama lain. Calvin membereskan bukunya sebelum pergi ke kantin, namun tiba-tiba ditengah aktifitasnya itu ia kembali teringat pada gadis yang dilihatnya kemarin. Tak mau ambil pusing, Calvin segera mengenyahkan pikiran yang menggangunya tersebut.

Calvin melirik Alicia yang masih duduk tenang di kursinya padahal jam istirahat sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Ia berniat untuk mengajaknya ke kantin bersama.

"Alicia, mau ke kantin bersamaku?", tanyanya pada gadis tersebut.

"Hm, ayo", sahut si gadis.

Selama perjalanan ke kantin keduanya saling diam. Baik Calvin maupun Alicia tidak ada yang membuka pembicaraan. Saat di kantin pun mereka tidak berbicara sama sekali. Sampai saat mereka sudah kembali ke kelas barulah Calvin mengajukan sebuah pertanyaan kepada Alicia.

"Alicia, kenapa mereka tidak menyukaimu?".

"Siapa 'mereka' yang kau maksud itu?", tanya gadis tersebut.

"Yah....kau sudah tau pasti jawabannya kan? Aku mendengar beberapa orang berbicara buruk tentangmu saat di kantin tadi, dan juga saat kita baru sampai di kelas tadi pagi", jelas Calvin.

"Tidak usah pedulikan mereka", jawab Alicia, mereka berdua kembali diam.
.
.
.
Jam pulang sekolah tiba. Hari ini turun hujan lagi seperti kemarin, untunglah Calvin tidak melupakan payungnya kali ini. Setelah membereskan buku-bukunya, Calvin berniat langsung pulang agak tidak terlambat pulang kerumah.

Baru saja Calvin membuka payungnya, ia melihat Alicia berjalan dengan begitu santainya di bawah hujan deras tanpa payung ataupun jas hujan.

"Alicia!", panggilnya pada gadis itu.

Alicia menengok, "Apa?".

"Kau tidak membawa payung?", Calvin berjalan menghampiri Alicia, lalu memayungi gadis itu dengan payung miliknya.

"Tidak", jawab singkat gadis itu.

"Kenapa?".

"Hanya tidak ingin".

"Apa bukumu tidak basah jika kau menerobos hujan seperti ini?".

"Tidak akan".

"Kau boleh meminjam payungku kalau mau".

"Tidak perlu".

"Hei, kau bisa sakit nanti! Kau basah kuyup, apa kau tidak kedinginan?!".

"Tidak, aku akan pulang sekarang, terimakasih atas payungnya", Alicia meninggalkan Calvin yang masih berdiri di depan gerbang sekolah.

Setelah Alicia menjauh, Calvin kembali berjalan untuk pulang ke rumahnya. Ia melewati jalan yang sama yang dilewatinya kemarin. Saat melewati taman terbengkalai, Calvin melihat sosok gadis itu lagi. Gadis yang sama yang dilihatnya kemarin tengah duduk di ayunan dengan posisi yang sama seperti kemarin.

Meski penasaran, Calvin memilih untuk melanjutkan perjalanannya karena hujan sudah semakin deras.

Esok harinya, lagi-lagi turun hujan di waktu yang sama seperti dia hari sebelumnya. Calvin melihat Alicia berjalan pulang tanpa payung ataupun jadi hujan, lagi. Saat melewati taman terbengkalai yang dilewatinya ketika pulang sekolah dua hari terakhir, lagi-lagi ia melihat gadis itu.

Sudah seminggu berlalu, dan selama seminggu terakhir ini hujan terus turun disaat jam pulang sekolah. Calvin melihat Alicia selalu pulang tanpa payung ataupun jas hujan. Dan saat melewati taman ia juga melihat gadis itu, masih duduk di ayunan yang sama.

To be continue....

Gadis HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang