Fantasy World [End]

24. anak yang diramalkan

_____

Setelah lama memikirkan nya...

Akhirnya aku memutuskan untuk bertarung melawan diriku yang lain.

Aku berencana untuk tidak membunuhnya...

Karena aku masih belum tau apa yang akan terjadi kepadaku jika aku membunuhnya...

Jadi, aku hanya akan melumpuhkannya dan membuatnya bicara.

Saat timing nya sudah tepat...

Segara aku melesat ke arahnya...

"Skill combo! Quick Spiral slash!"

Dia berhasil menghindar...akan tetapi, seranganku memberikan sedikit luka di punggungnya.

"Masih belum! Skill pedang! Twin Slash!"

"Arrgghhh!"

"Akhirnya seranganku mengenai kaki nya..."

"Sialan kau!akan kutunjukan siapa yang berkuasa disini!" Teriak dia sambil melesat cepat kearahku.

"Serangan seperti itu tidak akan mengenai ku..." Kataku yang percaya diri bisa menghindari serangannya.

Tetapi saat aku ingin menghindari serangannya...

Entah kenapa dia tiba-tiba berada di belakang ku...

Aku tidak bisa membaca gerakan nya...

Dia sangat cepat...

"AAARRRGGGHHH!!"

"Lemah! kecepatan lambat seperti itu kau tidak bisa membacanya?! Kuakui kau lemah!"

"Jangan sombong dulu! Aku hanya mengetes kecepatan mu." Ucapku.

"Kau benar-benar ingin mati disini ya...baiklah akan kukabulkan keinginan mu sekarang! Skill combo! Quick Spiral slash!"

"Hah?dia bisa menggunakan skill combo ku? Sial aku tidak bisa bergerak!"

"Matilahhh hiroo!!"
______

11:54 am.
(Tempat latihan)

"Arrgghhh!!"

"Nak Hiro! Apa yang terjadi?!"

Saat aku sadar...aku kembali ke tempat ku berlatih.

Entah apa yang terjadi...aku kira diriku sudah mati.

Sudah jelas jika serangan tadi akan membunuhku.

Terus...bagaimana bisa aku kembali lagi.

Apakah itu mimpi...?

"Nak!oii! Kau tidak apa-apa?"

"Guru?!"

"Apa yang terjadi nak?"

"Benar apa yang guru ucapkan!"

"Hah?benar?!"

"Iya...guru tadi bilang kepadaku untuk menemui diriku yang ada di dalam tubuhku."

"Saat tadi aku bermeditasi...aku bertemu dengannya, memang tubuhnya sama persis denganku. Tapi, warna rambut dan matanya berbeda."

Saat aku mengatakan hal itu... entah kenapa paman Leon menatap ku dengan ketakutan.

"Guru! Guru Leon!" Teriakku kepadanya.

"Ehh...iyaa nak?! Apa yang tadi kau ucapkan?"

"Aku bertemu dengan diriku yang lain."

"Ohh...begitu...baiklah latihan hari ini kita akhiri, kamu kembali lah besok... sekarang kamu pulang untuk beristirahat..."

"Hah?udahan latihannya? padahal aku masih sangat ingin berlatih guru...tubuhku masih bisa."