{14}

436 27 7
                                    

"Mama ga nyangka dia sampai segitunya"
Ucap Zika dengan memijat pelipisnya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah anak nya itu. Menurutnya tingkah Yangyang kali ini benar-benar sudah keterlaluan.

"Besok Mama bakal bicara sama Yangyang, sekarang kamu tidur ya Jun udah malem". Titah Zika sambil mengusap surai lembut anak nya itu.

"Iya Ma" jawab Renjun patuh seraya naik ke tempat tidurnya. Zika kemudian beranjak dari kamar Renjun dan menutup kamar anaknya itu.
Sambil menuju kamarnya dia tengah memikirkan bagaimana cara berbicara pada Yangyang besok.

Singkat cerita, sama seperti singkat nya hubungan kalian dengan doi (canda yeu gausa keroasting lu pada ͡° ͜ʖ ͡°).

Keesokan paginya Renjun sudah lebih dulu berangkat ke sekolah nya. Pagi pagi buta sudah berangkat. Sedangkan Yangyang masih berada dirumah. Dan itu jadi kesempatan Zika untuk berbicara pada Yangyang. Meskipun ini masih pagi tapi Zika rasanya tidak bisa menahan untuk tidak menegur Yangyang karna perbuatan nya itu.

"Yangyang Mama mau ngomong sama kamu".
"Iya kenapa Ma?" Sejujurnya Yangyang sudah merasakan hawa tak enak karna dari raut dan nada bicara Zika terdengar begitu serius. Ingin Lari tapi takut di kutuk jadi dedemit sama Mama Zika dengan terpaksa Yangyang mendengarkan saja.

"Mama ga mau basa-basi ya, kenapa kamu berani bicara ga sopan ke Papa kamu? Renjun udah ceritain semua ke Mama ya."
Yangyang pun memutar matanya malas
"Ah tu anak cepu banget si heran".ucap Yangyang.

"Mau Cepu atau enggaknya, kenapa kamu ga sopan kayak gitu? Mama kan ga pernah ngajarin hal kayak gitu ke kamu kan?"
"Tapi aku emang ga suka sama 'dia' terlebih 'dia' juga jahat sama kita ya gimana ga kesal pas ketemu dia".
"Heh ga boleh kayak gitu jangan sebut dia dia kayak gitu ga sopan, itu Papa kamu nak!!" Zika benar-benar kaget bahkan anak nya itu berani berbicara begitu di depannya langsung.

"Bahkan Mama dari dulu enggak pernah nyuruh kalian buat benci Papa kalian, apalagi bertindak kurang ajar gini. Kamu beneran mau jadi anak durhaka ya?"
"Tapi Ma--"
"Apa? Kamu mau ngebantah apa lagi? Disini kamu yang salah, kamu udah bertindak durhaka begitu.
Pokoknya kamu harus minta maaf sama Papa kamu itu nanti".

"Aku ga mau Ma!!"
"Kamu mau bikin Mama malu? Gimana kalau seandainya Papa kamu itu mikir Mama ga bisa ngedidik kamu selama ini? Mama ibu yang buruk ngehasut anak nya bahkan bikin anak nya jadi durhaka gini? Padahal Mama sendiri ga pernah kayak gitu kamu tau sendiri kan??"

Yangyang terdiam kali ini dengan perkataan Mama nya.
"Tapi Ma--" lagi lagi ucapan Yangyang diputus Zika.
"Enggak ada tapi tapian gausa ngebantah lagi Yangyang! Sekarang Berangkat sekolah sana!! ".

Kalau Mama nya sudah begitu dia juga tidak bisa berkutik. Setelah perdebatan itu Zika pun bergegas berangkat ke kantornya. Sedangkan Yangyang mood nya sangat buruk sekarang , alih-alih pergi ke skolah nya dia malah masuk ke kamarnya menenangkan dirinya yang badmood parah sudah di marahi pagi-pagi. (Yeu salah sendiri juga🗿).

Setelah bolos sekolah menghabiskan waktu bermain game kemudian tidur untuk menghilangkan badmoodnya. Saat bangun tak terasa langit diluar sudah mulai gelap bukan karna akan turun hujan tapi karna udah mau malam hari. bahkan dia sendiri belum sempat mengganti seragamnya dengan baju rumahnya.

'Mungkin Mama sama Renjun belum pulang' batin seorang anak yang habis di marahi Mama nya. karna dia merasa diluar kamarnya begitu sunyi sepi senyap seperti hati para readers.
Baru saja akan melangkahkan kaki ke kamar mandi pintu kamar nya di buka dari luar.
Dan ternyata itu Mama nya yang buka.

"Bagus ya kamu bukannya masuk sekolah malah bolos beneran kayak yang kamu rencanakan tadi malam" ucap Zika bersidekap dada sambil menatap Yangyang.
"Aku ga mood sekolah soalnya pagi pagi udah di marahin aja" ketus Yangyang.

Single Parent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang