{7}

395 34 0
                                    

    "Halo Renjun Kita ketemu lagi" ucap suara berat itu kepada Renjun seraya tersenyum padanya".Sedetik kemudian Renjun langsung menghembuskan nafasnya lega ketika tau siapa yang menyapa nya sekarang.

"Ah iya pak emm". Ucap Renjun sedikit canggung karna tidak tau nama pria itu. Seolah tau apa yang dipikirkan Renjun "Panggil saya Lucas" ucap pria di depannya itu seraya tersenyum pada Renjun.

"Ok, pak Lucas" ucap Renjun. "Hmm Bapak kesini lagi karna masih ada urusan sama kepsek pak?"tanya Renjun berusaha basa-basi dengan pria di depannya ini seraya mereka bedua berjalan beriringan di koridor tersebut.

"Enggak," jawab Lucas seraya menggelengkan kepalanya pelan.
"Mulai hari ini saya bakalan jadi bagian dari guru di sekolah ini" sambung Lucas pada Renjun.

"Wahh, selamat pak semoga bapak betah mengajar disini ya pak" ucap Renjun hangat pada Lucas.

"Thanks Renjun semoga aja begitu. Oya kalau saya boleh tau kamu kelas berapa?".
"Saya kelas 11 IPA 1 pak" ucap Renjun sopan. Lucas langsung membuka kertas yang dia pegang dan melihat jadwal nya untuk mengajar di kelas mana saja.

"Sayang banget saya ga ngajar di kelas kamu ternyata" Ucap Lucas seraya menunjukkan ekspresi kecewa nya.
"Iya pak? Jadi bapak ngajar di kelas mana aja pak?" Tanya Renjun.

"Karna pemula saya ngajar di kelas 11 semua jurusan IPA kecuali IPA satu aja" jawab Lucas. Renjun hanya mengangguk kan kepalanya saja.

Tak terasa Renjun sudah sampai di kelasnya. "Pak saya pamit dulu buat masuk ke kelas saya pak" Izin Renjun dengan sopan. "Ok, semangat belajarnya Jun, saya juga mau masuk ke kelas IPA 3". Ucap Lucas seraya memberi semangat pada Renjun.
"Pak Lucas juga semangat ya pak" Balas Renjun dan di balas acungan jempol dari Lucas.

'Kenapa rasanya akrab banget ya sama pak Lucas? Padahal baru ketemu' batin Renjun dalam hati.

Sekarang waktu udah nunjukin pukul 17.35.

"Renjun!" Seruan dari seseorang. Si empu nama pun menoleh ke sumber suara. "Eh pak Lucas" ucap Renjun sambil tersenyum hangat.

Sekarang mereka berjalan beriringan. "Kok belum pulang pak?" Tanya Renjun. "Tadi masih ada sedikit urusan makanya saya blum pulang". Jawab Lucas. "Kamu juga kenapa blum pulang? Udah setengah 6 sekarang" tanya Lucas seraya melirik jam tangannya.

"Iya pak saya baru aja selesai rapat osis makanya belum pulang" jawab Renjun. "Oh gitu. Yang ketua osis ni emang sibuk ya" ucap Lucas sedikit menggoda Renjun.

"Haha bapak tau dari mana saya ketos?" Tanya Renjun penasaran. "Ohh kemarin kepsek yang bilang" jawab Lucas seadanya dan di balas anggukan kepala oleh Renjun.

Kini mereka sampai di parkiran. "Kamu bawa kendaraan sendiri Jun?" Tanya Lucas seraya melirik Renjun. Niat nya seandainya Renjun ga bawa kendaraan dia bakalan nganterin Renjun pulang.
"Iya pak itu motor saya" Jawab Renjun sambil menunjuk motor Ninja bewarna Merah yang kini tinggal satu-satunya tersisa di halaman parkiran.

Lucas pun melihat ke arah yang di tunjuk Renjun. "Wah, motor Ninja rupanya. Mau meranin si boy anak jalanan kamu ya". Ledek Lucas sambil tertawa.

"Haha engga lah pak,itu sebenarnya motor kembarannya saya tapi karna ada suatu problem akhirnya kita jadi change dan dia yang makai mobil saya sekarang". Jelas Renjun panjang lebar.

"Kalau gitu enak dong kembaran kamu naik kasta jadi pake mobil dia sedangkan kamu pake motor" ucap Lucas cukup kaget. "Haha gapapa sih pak asalkan saya ga antar jemput dia aja".

"Ohh jadi kalian beda sekolah?" Tanya Lucas lagi. "Iya pak, dia sekolah di SMA swasta *****". Jawab Renjun.

"Kenapa ga di samain aja kalian sekolahnya? Ehm maksud saya kan biar lebih mudah aja gitu ga repot karna sekalian" ucap Lucas.

"Rencananya gitu pak tapi karna kembaran saya ini rada bandel gitu anaknya jadi dia dimasukin ke skolah swasta aja biar ga kena DO. alasannya kalau di negri kan pakai point kalau udah di ambang batas langsung di DO." Jelas Renjun.

"Denger dari cerita kamu lucu juga ya kayaknya kembaran kamu itu. Kalau saya boleh tau namanya siapa? Tanya Lucas.

Sedetik Lucas bertanya hp Renjun pun berdering,ternyata ada telpon masuk dari kembarannya itu.
"Maaf pak saya angkat telpon dulu". Ucap Renjun sopan. Renjun langsung mengangkat panggilan dari Yangyang.

"Iya iya ini gue juga udah mau pulang kok" jawab Renjun dan langsung mematikan HP nya dan menyimpannya ke dalam sakunya.

"Pak maaf, saya pulang duluan ya pak" Izin Renjun dengan sopan. Sebenarnya dia lagi enak ngomong sama Lucas tapi karna Yangyang maksa-maksa dia buat cepat pulang mau ga mau dia harus pulang sekarang. Sebenarnya dia tau Lucas nanya tapi dia ga denger jelas apa yang ditanya Lucas.

"Oh iya, hati-hati jangan ngebut-ngebut" ucap Lucas seraya tersenyum hangat pada Renjun dan di balas angukan kepala oleh Renjun.

Setelah itu Renjun pun langsung meleset pergi meninggalkan parkiran sekolah nya itu.

Setelah ritual bersihkan diri pulang sekolah tadi sekarang si Renjun ikut bergabung dengan Yangyang yang lagi bersantai di ruang keluarga mereka.

Yangyang sadar akan kehadiran Renjun lantas menoleh ke arahnya. "Eh Jun tumben lama amat lo pulsek hari ini cuma rapat osis doangkan atau lo singgah dulu?"
"Kepo banget lo kayak dora!" Jawab Renjun acuh.
"Dih Bangke!" Dengus Yangyang kesal.

"Eh lo masih ingatkan sama bapak-bapak yang gue critain semalam? Tanya Renjun mulai serius pada Yangyang.

"Ohhh yang gay itu kan?" Balas Yangyang dengan muka polos. Lebih tepatnya sok polos.

"Gay pala lo miring, jangan asal nuduh orang dulu lah" ucap Renjun sedikit kesal dengan mulut kembarannya ini yang suka asal jeplak.

"Ya bukan nuduh itu kan menurut gue berdasarkan crita lo tadi malam" jawab Yangyang membela diri.

"Serah lah, intinya gue cuma mau bilang ternyata dia hari ini mulai jadi guru di skolah gue" .

"Ohh ngajar apa Btw?" Tanya Yangyang sambil memakan kacang nya.

"Ngajar bahasa Inggris sih dia cuman ga ngajar di kelas gue" jawab Renjun dan hanya di balas dengan oohh saja dari Yangyang.

"Tapi nih yang gue heran nya itu tadi pas kita bicara-bicara ga tau kenapa gue ngerasa kayak udah kenal dekat sama dia tapi dia emang tipe orang yang asik dia pas ngomong, apalagi tiap ketemu pasti dia duluan yang nyapa gue" ucap Renjun mengutarakan apa yang dia pikirkan. 

" Noh kan lu harus hati-hati dah mulai sekarang. Gue makin yakin aja dia itu gay dan itu strategi dia buat jadiin lo korban nya." Jawab Yangyang menggebu-gebu.

Renjun hanya bisa memutar matanya malas mendengar tuduhan tanpa bukti dari Yangyang itu.

"Bisa ga sih lo jangan nethink dulu, kalau mama tau bisa kena ceramah lo!" Ucap Renjun seraya menatap tajam Yangyang.

"Sanss ae napa -__- yauda saran gue ikutin aja feeling lo itu kalau emang lo ngerasa dia orang yang baik  dekat aja sama dia. Mana tau lo jadi nyaman teus ngerasa dia kayak bapak lo sendiri" Ucap Yangyang kembali serius.

"Haha iya juga mana tau ajakan". Balas Renjun sambil tertawa.
" Eh Btw mama pulang kapan sih?" Tanya Tanya Renjun.
"Kata om Dery sih besok"
"Loh kok om Dery yang blg?" Kaget Renjun.

"Lo lupa? Mama kan masih blokir gue ampe sekarang" jawab Yangyang ketus sambil melirik Renjun.

"Oh iyaa, mampoos!" Ejek Renjun puas. Yang di ejek cuma bisa pasang muka datar doang.

"Tahan, sabar, orang ganteng ga boleh ngatain" ucap Yangyang menenangkan dirinya sendiri.

****************TBC***************

Sampai ketemu di chapter selanjutnya ya babye ^^

Vote dan komen kalian sangat berarti guys.
Thanks you^^

Single Parent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang