{12}

272 25 24
                                    

         "Halah palingan juga abis reunian ama bapaknya kan baru ketemu jadi kangen lah" ucap Yangyang tiba tiba dengan sangat julid.

Zika cukup kaget dengan ucapan mendadak Yangyang. Sedangkan Renjun hanya memutar bola mata dengan malas mendengarnya. 'hilih baru pulang malah ngajakin gelud aja ni bocah sialan' batin Renjun. Iya dia cuma ngomong dalem hati doang soalnya dia males mau ribut ama Si tengil Yangyang karna tadi papanya juga udah wanti wanti buat jangan kelahi dan dia juga udah janji.

"Nanti kalau sampai dirumah Yangyang cari masalah sama kamu yang berkaitan sama tadi siang kamu jangan terpancing ya, jangan kelahi gimanapun juga kalian saudara dan kasihan juga mama kamu kalau kalian kelahi ya nak" begitulah ucapan Lucas tadi.
"Iya pa aku janji ga bakal kelahi dirumah sama Yangyang" jawab Renjun meyakinkan papanya.

'padahal papa tu sebenarnya ga kalah peduli sama lo tapi lo nya kayak setan gitu arghh pengen banget rasanya gue buang ke segitiga Bermuda aja lo!' batin Renjun lagi. Iya dia tu masih bete aja kalau ingat yang tadi siang, ga habis thinking Renjun tu ama Yangyang.

"Bener kayak kata Yangyang kamu habis pergi sama papa kamu?" Tanya Zika pada Renjun. Sebenarnya Renjun awalnya ga mau ngasih tau mama nya tapi pada dasarnya Renjun anaknya males bohong jadi lah dia mengangguk membenarkan itu.

"Iya ma Renjun habis pergi sama papa dari pulang sekolah tadi. Renjun mandi dulu ma" balas Renjun dan langsung pergi ke kamarnya.

Zika sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkan jika Renjun dekat dengan Lucas ya mau bagaimana pun mereka juga ayah dan anak kan?.
Dan juga Zika juga sudah pernah membujuk Yangyang agar tidak bersikap buruk seperti kejadian waktu di mall saat itu. Karna dia juga tidak mau anaknya memiliki hubungan buruk dengan ayahnya sendiri. Cukup dia saja pikir Zika.

Zika pun berpapasan dengan Renjun di dapur saat Renjun mengambil air minum.
"Kamu ga makan malam Jun?" Tanya Zika.
"Enggak ma Renjun udah makan waktu pergi sama papa tadi" Jawab Renjun agak ragu.

"Syukurlah kalau gitu" balas Zika sambil tersenyum pada anak nya itu.
"Ma?"
"Iya kenapa Jun?"
"Mama ga marah kan kalau Renjun dekat sama papa?" Tanya Renjun hati hati Sejujurnya ini tu cukup mengganggunya sejak kejadian di mall itu.

"Kenapa tiba tiba nanya gitu Jun?"
"Eh hm ya Renjun takut aja mama ga suka Renjun dekat sama papa tapi Renjun tetap sayang mama kok walaupun gitu".

Zika tidak bisa menahan tawanya mendengar perkataan Renjun.
"Kalau Mama marah sejak kejadian di mall itu mama pasti udah interogasi kamu dan ngelarang kamu deket deket dia walaupun guru kamu. Tapi mama ga ngelakuin nya kan? Karna Mama juga sadar gimanapun mama ga bisa memutuskan hubungan ayah dan anak. Mama senang setidaknya hubungan kalian baik." jawab Zika sambil tersenyum lembut menatap anaknya itu dan mengusap pelan rambut Renjun.

"Ah mama harap Yangyang bakalan kayak kamu Jun akur sama papanya" sambung Zika. Renjun yang mendengar nya teringat kejadian tadi siang tidak berniat menceritakan nya pada mama nya, karna dirasa lebih bagus di pendam dulu saja.
"Iya ma semoga aja dia berubah ke papa" jawan Renjun berusaha optimis.

"Ehm Waktu itu Yangyang pernah kan nyinggung soal kamu yang dekat sama guru kamu itu, yang mama kira awalnya kamu mau jadi pebinor itu loh jun".
Mendengar ucapan Mama nya Renjun hanya menghela nafas malas.
"Plis deh ma, yakali Renjun tertarik ama ibu ibu" jawab Renjun.

"Hahaha yakali aja kan cinta ga ada yang tau Jun" ledek Zika sambil tertawa ditambah wajah Renjun menjadi masam mendengar ocehan mamanya.

Puas menertawakan anaknya Zika kembali bertanya.
"Iya iya kamu ga pebinor haha,
Ehm Apa yang kamu maksud guru mu itu dia orangnya ?"
"Iya papa orangnya"
"Ooh jadi dari awal kamu emang beneran gatau kalau dia papa kamu?" Tanya Zika cukup penasaran sih dia sebenarnya.

Single Parent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang