{10}

520 34 14
                                    

       Setelah kejadian di Mall kemarin pikiran mereka campur aduk. Apalagi Renjun saat ini mana dia satu sekolahan sama Lucas.

Karna Renjun lagi sibuk-sibuknya sama pikirannya dia sampai engga sengaja nyenggol seseorang dari belakang dan ternyata itu Lucas.

"Eh pak Lucas, maaf pak" ucap Renjun spontan.
"Eh papa, eh pak. Aduh kok jadi linglung gini" ucap Renjun pelan sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

Lucas pun lantas tertawa kecil mendengarnya. "Karna ini masih di sekolah kamu tetap kayak biasa aja manggil saya" ucap Lucas menatap Renjun.

Renjun pun hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Lucas.
"Nanti pas pulang sekolah ada yang mau Renjun omongin sama bapak". Ucap Renjun menatap srius pada Lucas."Ok kita ketemu di tempat biasa aja" jawab Lucas.

"Kalau gitu Renjun lanjut ke kelas dulu pak" pamit Renjun pada Lucas. "Ok, semangat terus ya belajar nya Jun". Ucap Lucas pada Renjun sambil tersenyum dan di balas anggukan kepala oleh Renjun.

Setelah pulang sekolah kini mereka sudah berada di tempat yang mereka janjikan tadi.

Kini hanya diam yang menyelimuti mereka berdua. Renjun masih setia dengan lamunannya sedangkan Lucas Sedari tadi sudah menunggu Renjun untuk mengucapkan sesuatu tapi sampai sekarang tak kunjung terucap juga.

"Kamu pasti kecewa banget ya pas tau yang sebenarnya kalau saya itu ternyata papa kandung kamu yang selama ini ga pernah liat kalian sama sekali. Sampai kamu ga bisa berkata-kata dari tadi". Ucap Lucas seraya menatap Renjun sayu.

Sontak saja Renjun langsung menoleh ke arah Lucas yang saat ini menghembuskan nafasnya pelan.
"Bukan gitu Pa, Renjun ga maksud kayak gitu Renjun cuma lagi mikir aja gimana cara ngutarain pikiran Renjun sekarang ini Pa." Jawab Renjun menatap dan berusaha meyakinkan Lucas jika emang itu yang dia pikirkan.

Mendengar kata "Pa" yang di ucapkan oleh Renjun Lucas merasa senang dan langsung menatap Renjun sambil tersenyum.

"makasih karna kamu udah mau manggil saya dengan sebutan Papa" ucap Lucas pada Renjun sambil mengusap kepalanya pelan walaupun anak nya itu sudah bujang.

"Itukan emang kewajiban Renjun buat manggil Papa gitu. Renjun juga senang akhirnya bisa ketemu sama Papa yang selama ini Renjun penasaran". Ucap Renjun menatap Lucas.

"Andai aja respon Yangyang juga kayak kamu".ucap Lucas sambil menerawang. Seketika bayangan tentang kejadian kemarin teringat lagi oleh Renjun.

"Pa,soal omongan Yangyang kemarin atas nama Yangyang Renjun benar-benar minta maaf ya Pa. Sebenarnya dia baik kok anaknya walaupun rada bandel gitu. Tolong di maklumi aja ya Pa" ucap Renjun pada Lucas.

"Iyaa papa maklumi cuman kaget aja awalnya denger dia ngomong kayak gitu". Balas Lucas seraya tersenyum pada Renjun.

"Oya, Renjun mau nanya jadi Papa waktu awal ketemu udah tau sama Renjun apa belum?" . Tanya Renjun srius.

"Sebelum ketemu kamu Papa udah cari tau semua tentang kalian sampai akhirnya Papa berniat buat jadi guru di skolah kamu biar bisa dekatin kamu. Kenapa skolah kamu? Berdasarkan dari info yang papa dapat cuma skolah kamu aja skolah Yangyang Papa ga tau. Kamu ingat kan awal mula kita jumpa. Waktu Papa baru tiba di skolah mu Papa nanyain kamu ke salah satu siswa yang kebetulan lewat di dekat Papa dan dia bilang kamu itu ketua osis trus kebetulan kamu lewat makanya dia nunjukin kalau kamu itu Renjun Farenza yang Papa cari".
Jelas Lucas sambil tersenyum pada Renjun.

"Dan Papa senang banget pas tau ternyata kamu anaknya ramah& mudah akrab. Makanya Papa terus berusaha buat dekatin kamu sampai sekarang dan ternyata ga sia-sia" sambung Lucas.

"Renjun juga ngerasa awalnya gatau kenapa waktu ngomong sama Papa rasanya nyaman dan kayak udah kenal lama gitu padahal kan kita baru ketemu dan ternyata rupanya Papa ku ya pantes lah" Ucap Renjun tertawa kecil mengingat hal itu.

"Karna ikatan ayah&anak ya" ucap Lucas menimpali ucapan Renjun dan di balas anggukan kepala oleh Renjun.

"Pa, kalau Renjun boleh tau istri kedua Papa mana? Ga di kenalin sama Renjun nih?" Tanya Renjun.
"Namanya Fitri usianya lebih muda 3 tahun dari Papa dan sekarang dia udah tenang di alam sana Jun" jawab Lucas menatap Renjun sambil tersenyum kecil.

"Loh?" Tanya Renjun kaget.
"12 tahun lalu dia udah ninggalin dunia ini, dia punya sakit jantung bocor jadi selama 5 tahun papa berusaha buat ngobatin dia sana sini tapi namanya takdir tetap ga bisa di lawan".

"Sejak Papa sama Mama cerai Papa coba cari tau informasi Mama dan ternyata Mama kamu udah pindah ke Jakarta tapi ga tau detail nya dimana. Terus saat itu Fitri mulai sakit dan Papa mutusin buat fokus nyembuhkan dia dan 6 bulan kemudian kami pindah ke Malaysia buat ngejalanin pengobatan dia." Ucap Lucas seraya menjeda perkataannya.

"Meskipun kami menikah bahkan Papa sama sekali ga pernah nyentuh dia Jun. Bagi Papa Fitri itu cuma sebatas seorang adik yang harus Papa rawat dan jaga karna itu juga permintaan dari mendiang ayahnya".

Sesekali Renjun cukup kaget mendengar setiap penjelasan Lucas mengenai hal yang sebenarnya. Apalagi ada beberapa fakta yang sebenarnya harus di ketahui Zika.

"Papa ga ada niat buat jelasin yang sebenarnya ke Mama?" Tanya Renjun penasaran.

"Pasti ada Jun cuman Papa nunggu waktu yang tepat apalagi Mama kamu udah ogah banget ketemu lagi sama Papa" Ucap Lucas sambil menghela nafasnya.

"Nanti kalau Papa udah siap Papa bilang aja ke Renjun dan Renjun yang bakalan bantuin Papa. Tenang aja Pa kan ada Renjun ink" Ucap Renjun meyakinkan Lucas.

Lucas pun tersenyum mendengar perkataan Renjun. "Thank you anak ku" balas Lucas mengusap kepala Renjun.

Setelah perbincangan itu mereka pun  kembali ke rumah masing-masing. Apalagi kini sudah malam.

Awalnya Renjun ragu untuk memberitahu Zika bahwa sebenarnya dia baru bertemu dengan Lucas. Tau Renjun tidak bisa berbohong pada Zika. Namun untuk semua fakta yang sudah di beritahu oleh Lucas tadi Renjun memang tidak mengatakan nya karna baginya itu urusan Lucas dan Zika.

Apalagi Zika juga tidak melarangnya karna Zika tau yang di katakan Lucas waktu itu memang ada benarnya.
Ya mungkin ini saatnya Lucas dekat dengan anaknya sendiri.

Renjun senang karna sudah bertemu dengan Ayahnya dan memang berniat untuk dekat dengannya.
Berbeda dengan Yangyang dia benar-benar engga berniat buat dekatin Lucas walaupun Lucas itu Papa nya.

Walaupun kembar tapi yang namanya sifat kan tetap beda.

****************TBC***************

Ok guys

Sampai ketemu di chapter selanjutnya ya babye ^^

Vote dan komen kalian sangat berarti guys.
Thanks you^^

Single Parent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang