Bugh
"Woi!" Teriak Haruka menggelar.
"Eh, sorry sorry! gue ga sengaja," Sahut seorang siswa laki-laki sebaya dengan gadis itu.
"Kalo main yang bener dong! liat nih, pala gue benjol gegara lo!"
"Iya iya maap, Har! gue ga sengaja,"
"Hp gue mana?"
Kraakk
"it-"
"Hp gue!!! astaghfirullah! siapa yang injek?!" Lagi-lagi Haruka berteriak histeris sembari memandang ponsel yang ia injak sudah tewas tak berbentuk.
"Eh, gue mau lanjut main basket, duluan ya!" Pamit cowok itu melambaikan tangannya pada Haruka
"Eh! ga bisa gitu dong! Lo harus ganti! Woi! JANGAN KABUR! GUE TANDAI MUKAK LO YA!"
***
Merasa ada yang menepuk-nepuk pipinya, dengan berat hati ia membuka matanya. Selesai sudah ia berkutat dengan mimpinya."Bangun sayang, udah jam berapa ini? cepat mandi nanti kamu telat," Kata Hinata, Ibu Haruka yang sedari tadi tak henti-hentinya memukul pipi putrinya itu.
"Iya ma, 15 menit lagi!"
"Cepat mandi! Atau... Mama ga bakal beliin kamu suspis lagi!"
Mendengar ancaman dari mamanya, sontak membuat mata Haruka melotot dan dengan sekejap rasa kantuknya hilang.
"Ih Mama! Kenapa jadi bawa-bawa susu pisang si," Sungut gadis itu sedikit kesal
"Makanya cepat mandi! ini udah lewat." Ujar Hinata menunjuk jam dinding yang memperlihatkan pukul 06.36
Sontak mata Haruka membulat. Dengan sigap ia beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamarnya.
"Ih Mama! Kenapa ga bilang dari tadi?!" Teriak gadis itu sambil berlari menuju kamar mandinya.
"Apa kamu bilang?! Udah dari tadi Mama koar-koar bangunin kamu!"
"Iya-iya! ini mau mandi." Teriak Haruka yang sudah berada di dalam kamar mandi kemudian menutup pintunya.
Hinata hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Putri semata wayangnya itu.
setelah selesai dengan ritual mandinya, haruskah memakai seragam sekolahnya. terlihat tulisan 'SMA PRAJA BAKTI' yang tertera di lengan bajunya. SMA itu salah satu sekolah yang paling elit di Indonesia.
Setelah selesai merapikan diri, kini ia beralih mengecek satu persatu tas yang berisi buku-buku pelajarannya. Menyadari ada yang kurang, ia langsung mencari buku LKS bahasa Indonesianya, memang hari ini Haruka ada jadwal pelajaran Bahasa Indonesia dan sialnya itu di jam pertama.
"Ih, mana sih bukunya?!" Gumam Haruka dengan nada kesal sambil mengacak-acak lemari yang berisi tumpukan buku.
Setelah menemukan buku yang ia cari, gadis itu langsung berlari meninggalkan kamarnya yang berantakan melebihi kandang ayam. Toh, nanti juga pelayan rumahnya yang bersihkan kekacauan kamarnya. Oh ya, jangan lupa pelayan di sini bukan cuma satu atau dua orang, melainkan ada 26 pelayan di rumahnya termasuk supir dan asisten pribadi Haruka.
bahkan elano sempat berpikir untuk menambah pelayan dan juga body gold untuk memperketat keamanan rumah tangganya tapi sayangnya itu semua ditolak mentah-mentah oleh Hinata - istrinya. Ya seperti yang kalian dugong, Elano orangnya terlalu overprotektif jika itu bersangkutan dengan keluarganya.
Setelah meninggalkan kamar Mbak kapal pecah itu, Haruka berlari menuju lift untuk turun ke lantai bawah dengan tujuan mengisi perut kosongnya. Eits! Jangan tanya lagi kenapa ada lift di rumahnya. kalian tempekan? kalo Elano adalah manusya tersultan didunia?
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEL [ON GOING]
Teen FictionBerawal dari hal tak terduga, berakhir dengan cara tak terduga. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]