06 - Anggota Baru

61 59 38
                                    

HAI SEMUA!

APA KABAR?

AKU UP LAGI NI~

JANGAN LUPA VOTE NYA ~

KOMEN JUGAA ~

HAPPY READING (~‾▿‾)~

• • •

"Jadi gimana? lo mau apa kagak?," Tanya Samuel datar.

"Boleh nih?" Tanya balik Edgar memastikan.

"BOLEH!" Seru semuanya kompak.

"Yaudah, gue mau deng gabung ke sheron,"

"Oke. Lo tenang aja, lo dapet posisi jadi anggota inti kok," Ucap Azka sedikit tersenyum kepada Edgar.

"Oh ya, ntar pulang sekolah lo jangan pulang dulu. Ikut kita ke markas sheron,"

"Gue aja kagak tau dimana markas lo pada," Balas Edgar yang sudah selesai menyantap baksonya.

"Makanya, ntar lo pulang bareng kita aja." Timpal Zero.

* * *

Sepulang sekolah, Edgar dan kawan-kawan langsung menuju parkiran. Tak butuh waktu lama,  mereka langsung menyalakan mesin motornya.

"Ed, lo ikutin kita dari belakang ya!" Seru Rafa seraya memasang helmnya.

Suara mesin motor menggema seisi parkiran sekolah. Tanpa lama, motor mereka langsung melaju meninggalkan pekarangan sekolah.

Setelah beberapa menit, kendaraan mereka satu-persatu berhenti tepat didepan sebuah rumah yang cukup besar dan terkesan mewah.

"Katanya mau ke markas, cug!" Seru Edgar menatap bangunan yang berada tepat didepannya.

"Katanya mau ke markas, cug!" Seru Edgar menatap bangunan yang berada tepat didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emang iya!" Seru yang lainnya kompak.

"Lah trus kenapa kesini?" Tanya balik Edgar dengan raut wajah bingungnya.

"Ya... ini markasnya,"

"Hah?"

"Iya, ini markas kita. Markas sheron!"

"Bentar-bentar. Gue ngebug, maksud lo pada apaan si?" Tanya Edgar masih kebingungan.

"Lo jangan selepekan sheron, nyet!" Ucap zero

"Gini-gini bonyok Alvaro kebanjiran money!" Tambah Samuel.

"Tapi ni markas hanya untuk anggota inti doang." Kata Azka singkat.

"Yaudah, buruan masuk. Ngapain lama-lama diluar. Kulit gue item ntar. Skin care gue 42 juta." Ujar Devan lalu membuka pintu rumah, ralat! pintu markas tersebut.

"Wah... ini beneran markas apa gimana si? Udah kayak rumah keluarga bahagia ini mah," Seru Edgar melihat seisi ruangan tersebut.

 ini beneran markas apa gimana si? Udah kayak rumah keluarga bahagia ini mah," Seru Edgar melihat seisi ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya! Alvaro sengaja beli ni rumah buat dijadiin markas sheron. Tujuannya si biar musuh-musuh kita ga tau dimana letak markasnya sheron. Sejenis penyamaran gitu tujuannya." Jelas Rafa detail. Edgar mengangguk paham.

"Ni markas belinya pakai uang halal kan, ya?" Tanya Edgar datar.

"Yaiyalah bego! Lo pikir bonyok Varo koruptor gitu?!" Jawab Gavin ngegas.

"Kali aja gitu..." Gumam Edgar lalu terkekeh tanpa rasa bersalah.

"Jadi tujuan lo pada bawa gue kesini buat apaan?" Tanya Edgar menatap wajah mereka satu persatu.

Tak lama setelah itu, Alvaro masuk kesebuah ruangan lalu keluar setelah beberapa dengan sebuah hoodie berwarna hitam yang digenggamnya.

"Nih" Cowok itu memberikan hoodie tersebut kepada Edgar.

"Buat gue?" Tanya Edgar polos lalu menerima pemberian Alvaro.

"Buat monyet lo!" Sambar Samuel.

"Iya buat elo la!" Sambung Zero.

"Lo pakai setiap ngumpul bareng kita, setiap pertemuan, pokoknya pakai terus kecuali saat jam pelajaran." Jelas Gavin.

"Berarti kalo gue mau tidur, mandi, sholat, beraq, pakai terus nih?" Tanya Edgar polos lagi.

"YA KAGAK GITU JUGA KONSEPNYA BAMBANG!" Ujar semuanya kompak.

"Ingat ntuh, jangan dipakai pas jam pelajaran. bisa-bisa lo kena hukum sama Azka si ketos tak berhati nurani," Kata Samuel kembali memperingati Edgar.

"Yee... itu si salah lo, siapa suruh jadi anak rajin. Rajin telat, rajin tidak membawa topi, rajin tidak mengerjakan tugas, dan banyak kerajinan lain yang tertanam di diri lo." Balas Azka memperjelas kelakuan Samuel.

"Ya seharusnya lo jangan hukum gue lah! Kasih kek dispensasi sebagai sahabat lo!" Balas Samuel tak mau kalah.

"Kalo gue kasih dispensasi, yang ada lo makin ngelunjak!" Balas Azka menatap tajam Samuel.

"Halah... bilang aj-"

"Halo bapack-bapack, kalo mau ngebacod silahkan keluar. Mohon tenang ya," Potong Rafa tersenyum manis menatap kedua sahabatnya itu.

Tak lama setelah itu suasana menjadi hening seketika.

"Mulai sekarang lo resmi jadi anggota inti Sheron." Ucap Alvaro tersenyum tipis lalu dibalas dengan anggukan mantap dari Edgar.

"Rajin-rajin lo kayak gue! Jadiin gue panutan lo. Oke?" Ujar Samuel merangkul pundak Edgar.

Semua yang mendengar ucapan cowok itu pun tertawa lepas.

• • •

OKEH!

BERSAMBUNG KE PART SELANJUTNYA

JANGAN LUPA VOTE VOTE VOTE NYAA KAKK~

KOMENAN JUGA DONG ^^

NANTIKAN PART SELANJUTNYA

OKE?

sip!

ZEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang