05 - SHERON

64 58 48
                                    

HALO HALO HALO!!

APA KABAR?!

KALIAN KOMEN DONG DI CERITA AKU :))

APA AJA TERSERAH KOMENNANYA :)

MAKASIH LOH YANG MASIH SETIA BACA CRITA AKU!

KALO ADA TYPO KABARIN YA!

VOTE AND KOMEN DON'T FORGET (~‾▿‾)~



HAPPY READING ~

• • •

"G-gue boleh bareng kalian ga?" Tanya cowok itu ragu-ragu.

"Boleh! Boleh kok, Gar!" Seru Haruka menunjukkan wajah bahagianya.

"Yaudah kuy!" Ajak Karina yang masih setia menggandeng tangan sahabatnya.

Mereka bertiga pun langsung berjalan menuju kantin. Disepanjang perjalanan menyusuri koridor, Haruka dan Karina mulai memperkenalkan ruangan demi ruangan yang ada di sekolah tersebut.

"Nah, jadi ini perpus kita. Trus kantinnya di belakang perpus itu. Deket kok," Jelas Karina kepada Edgar ramah.

"Lo mau pesen apa? gue traktir deh," Tanya Haruka pada Edgar.

"Gosah sok baik lo, Har!" Beo Karina menatap sinis sahabatnya.

"Bilang aja lo mau ditraktir juga," Ledek Haruka lalu terkekeh pelan.

"Idih, iya kali gue minta ditraktir sama lo." Karina mengendus kesal.

"Ah mazak?"

"Ish... Lo mah... Tau aja lo. Hehehe..."

"Yaudah, buruan lo mau makan apa?"

Kini mereka mengantri untuk memesan makanan. Haruka memesan nasi goreng, Karina memesan soto ayam, dan Edgar memesan bakso. Dan Diana... Ga tau dah, tu anak sering ilang tiba-tiba trus nongol tiba-tiba.

Ketika mereka bertiga tengah asik menikmati makanan dan mengobrol, tiba-tiba dari meja sebelah ada yang memanggil nama Edgar. Sontak Edgar mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut.

"Oi Edgar! Sini gabung ke kita, ngapain lo bareng cewek," Seru Azka, ketua kelas mereka sekaligus ketua OSIS SMA Praja Bakti.

"Tau tuh, kaya ga ada cowo aja disini. Sampai gabung ke geng cewe," Tambah Devan yang merupakan teman sekelas mereka.

"Buruan sini! Kita ga bakal makan lo juga." Ajak Samuel, teman sekelas mereka juga.

"Nah, mending lo gabung aja deh sama mereka, Gar. Emang lo ga malu main sama cewe?" Bisik Karina pada Edgar.

"Hahaha, iya bener!" Tambah Haruka terkekeh pelan.

"Tapi, mereka kayak nya bukan anak baik baik deh. Mereka tukang bully ya disini?" Tanya Edgar sedikit menampilkan wajah takutnya.

"Hahaha... Ya kagak lah. Emang masih jaman main bully-bullyan di sini?" Kekeh Karina mendengar pertanyaan Edgar barusan.

" Tapi, geng kaya mereka-"

"Udah, buruan lo gabung sono!" Potong Haruka sedikit mendorong tubuh Edgar yang duduk disampingnya.

"Yaudah, makasih ya udah traktir gue," Ucap Edgar tersenyum manis yang dibalas dengan anggukan kecil dari Haruka.

Edgar bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju rombongan anak laki-laki berhodie hitam. Terpampang jelas di hodie mereka tulisan 'SHERON' yang dihiasi logo berbentuk seekor naga melingkari sebuah bulan sabit.

Haa, jadi gini. Gank SHERON ini lumayan terkenal bgt di kota mereka. Karna setiap hari Senin dan Jum'at mereka selalu bagi-bagi nasi kotak gratis untuk orang-orang yang kurang mampu. Jadi SHERON sudah familiar dikalangan masyarakat kota mereka.

Orang tua Alvaro juga merupakan pemilik sekolah ini. Mungkin itu juga yang membuat SHERON famous. Sedangkan Elano, ayah Haruka merupakan donatur terbesar sekolah ini.

Oh ya, anggota SHERON bukan cuma 5 atau 6 orang, melainkan ada 332 orang. Bukan cuma dari sekolah ini saja anggotanya, dari sekolah lain juga ada. Dan anggota intinya terdiri dari 6 orang, yaitu Azka, Devan, Samuel, Gavin, Rafa, dan Zero. Alvaro? Dia ketuanya.

Edgar duduk disamping Alvaro, lalu melanjutkan kegiatan mengisi perutnya.

"Kenalin nama gue Azka!" Sapa Azka memulai topik pembicaraan.

"Gue Samuel the gantheng,"

"Gue Devan,"

"Gue Rafa,"

"Gue siapa?" Ujar Gavin menampilkan wajah bingungnya.

"Lo bukannya anak pak Bambang yang jualan jasjus didepan pagar sekolah kita itu? trus bapack lo ketangkep satpol PP, dan sialnya barang dagangan bapack lo nyungsep ke sungai," Balas Zero panjang lebar.

"Sejak kapan bokap gue jualan jasjus? Orang kayah kek gue ga mungkin jualan jasjus," Sombong Gavin menaikkan dadanya.

"Gosah didengar, mereka berdua ada kelainan jiwa gitu soalnya." Beo Rafa menyeruput minumannya.

"Gue Gavin elah! Baru ingat sekarang." Ujar Gavin lalu melahap makanannya.

"Gue Zero,"

"Alvaro." Ujar Alvaro pelan.

"Apah? ga kedengaran gue. Kecil amat suara lo," Kata Edgar menatap Alvaro.

"Elah, lo udah duduk disampingnya kagak denger? musti dikorek telinga lo tu!" Celoteh Samuel lalu terkekeh.

"Alvaro. Dia ketua SHERON btw,"  Jawab Devan jelas.

"SHERON?! Wahhh, ternyata ini sheron?" Ucap Edgar terkejut dengan mata melotot nya.

"Emang kenapa?" Tanya Azka bingung.

"Lo kan tau, kita famous. Bahkan sampai ke Surabaya loh!" Balas Samuel merasa bangga.

"Gue ga nyangka aja gitu bisa satu sekolah sama sheron, gue denger-denger si, gank kalian selalu ngebela masyarakat pribumi, sering menolong orang yang kurang mampu. Gue salut aja gitu." Jelas Edgar sambil melahap baksonya.

"Lo kalo mau masuk geng kita boleh kok. Gabung aja! Lo bakal kita jadiin anggota inti juga." Ucap Azka kepada Edgar. "Iyakan, Al?" Lanjutnya menatap Alvaro dan dibalas dengan anggukan cowok itu.

"Serius emang boleh?" Tanya Edgar masih tidak percaya.

"IYA!" Seru semuanya kompak.

"Biar angka cantik gitu geng kita. Anggota sheron kan ada 332 orang, kalo lo nambah jadi 333 dong." Kata Rafa berusaha meyakinkan Edgar.

"Ya ga gitu juga dong alasannya!" Sentak Edgar.

"Santai bro!"

"Ya trus apa alasan lo pada nerima gue?" Sambung Edgar menatap wajah satu persatu anggota inti sheron itu.

"Ya ga ada alasan apa-apa," Jawab Gavin singkat.

"Tau nih, banyak nanya lagi," Beo Devan.

"Emang lo pikir kita bakal apain lo?" Tambah Zero.

"Kalo lo mau gabung ke kita yaudah boleh, kalo ga mau, yaudah kita ga maksa. Ga da gunanya juga kalo lo ada atau engga!" Ujar Azka sedikit emosi.

"Santai bang!" Ucap Samuel terkekeh lalu menenangkan Azka.

"Jadi lo mau apa kagak?"

• • •

HAI SEMUA!!

HARI INI AKU UP LAGI :)))

HEHEHE...

MAKASIH LOH, KALIAN MASIH MAU BACA CERITA AKU SAMPAI SINI!!

WALAUPUN READERS CRITA AKU MASIH TERGOLONG SEDIKIT, TAPI AKU UDAH MAKASI BANGET LO SAMA KALIAN YANG MASIH SETIA NETAP DI LAPAK AKU ♡♡



JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE AND KOMEN (≧▽≦)



ZEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang