14 - Hukuman

61 59 32
                                    

• • •

"Dasar kalian anak nakal! Disuruh tidur bukannya tidur! Kalian denger ga arahan dari Bu Mila tadi, hah?!" Omel Pak Ridwan pada Haruka dan Edgar.

Haruka yang mendengar bentakan dari pria itu sedikit tersentak kaget. Semakin dalam ia menundukkan kepalanya, begitupun dengan Edgar.

"Kalo disuruh tidur ya tidur! Bukan main hp. Mau saya sita hp kalian?!"

Haruka dan Edgar menggeleng.

"Mana hp kalian? Untuk saat ini biar bapak sita. Besok siang jam 1 minta lagi ke bapak." Titah pak Ridwan kemudian merampas ponsel yang digenggam kedua muridnya itu.

"Sekarang cepat kalian tidur!" Titahnya lagi.

Keduanya mengangguk lemas, kemudian berjalan meninggalkan pak Ridwan.

"Apalagi?!" Sentak pak Ridwan saat Haruka tiba-tiba berhenti dari jalannya.

"Anu... Jangan apa-apain hp saya dong pak," Ucap Haruka sedikit gugup.

"Kenapa kamu? Terserah saya dong. Udah, cepat tidur!"

"Terserah saya dong pak. Kan hp saya,"

"Heh! Ga sopan kamu ya!"

"Hehehe... Iya-iya canda doang pak," Ucapnya lalu terkekeh. "Jagain hp saya pak, jangan dirusakin. Baru soalnya, hehehe." Sambungnya.

"Besok temui saya jam 1 siang." Kata pria itu datar.

"Iya loh pak, iya! Barusan tadi bapak bilang."

"Makin ga sopan kamu ya?!"

* * *

"Semuanya harap berkumpul di lapangan segera!" Suara pak Andri menggelegar melalui mikrofon. "Sekali lagi, semuanya harap berkumpul di lapangan!" Ucapnya lagi.

Semua murid mengikuti perintah dari pria paruh baya tersebut. Terlihat disana sudah ada pak Ridwan yang stand by berdiri sedari tadi.

"Baik, hari ini kita akan bermain game mencari Harta Karun," Jelas pak Andri. "Ada 3 benda yang sudah disembunyikan oleh guru pembimbing. Benda-benda tersebut berkaitan dengan keperluan medis. Kalian bisa menemukan petunjuknya disetiap pos yang sudah ditentukan. Regu siapa duluan yang menemukan 3 benda tersebut, itulah pemenangnya." Jelas Pak Andri secara detail.

"Permainan dimulai 5 menit lagi." Tambah pak Ridwan.

"Anjir, panas panas begini? Skincare gue mahal asu!" Keluh Haruka berbisik pada Diana.

"Iya anjir, terik banget lagi!" Balas Diana menyetujui ucapan sahabatnya.

"Untuk siswa yang bernama Edgar dan Haruka, tetap tinggal disini." Titah pak Ridwan tegas.

"Lo kenapa, Har?" Tanya Diana kembali berbisik.

"Kena hukum gegara tadi malam ketahuan belom tidur,"

"Nah kan! Apa gue bilang. Lo sih, dibilang ga nurut!"

"Ck, sialan emang."

"Sekarang cepat kalian bersiap!" Titah pak Andri. Semua siswa bubar dari lapangan terkecuali Edgar dan Haruka.

"Lo kok bisa kena hukum?" Tanya Haruka pada Edgar yang berdiri disampingnya.

"Nge game sih, hehehe."

"Kalian berdua ikut saya!" Sentak pak Ridwan lalu berjalan mendahului mereka.

Pria itu kemudian berhenti tepat didepan tenda para guru. Terlihat sepi. Ya, karna semua guru sibuk membimbing semua murid untuk acara permainan mencari Harta Karun.

ZEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang