bab satu

2.6K 245 50
                                    

Pagi hari di sebuah rumah mewah di kawasan Xing Qing tampak begitu sibuk.

Dimana sang ibu rumah tangga atau kita sebut saja pria rumah tangga tampak sibuk menyiapkan bekal untuk seorang gadis kecil manis berusia lima tahun yang kini duduk di kelas satu A taman kanak-kanak di pusat kota Beijing.

Yang Yang dan Yixian duduk di kursi di ruang makan, menunggu seorang pria manis yang tengah menyiapkan sarapan.

" Mom, bola keju Xian yang banyak ya, untuk teman Xian juga di sekolah." Ucap si kecil Yixian sambil menggoyang goyangkan kedua kaki kecilnya diatas kursi.

Yang Yang tersenyum melihat anaknya yang tumbuh semakin cantik persis seperti xiao zhan.

Xiao Zhan datang membawa dua piring berisi shaobing dan bola bola keju, meletakkannya diatas meja makan.

" Tentu nak, mom sudah memasukan kotak bekalnya ke dalam tasmu." Jawab xiao zhan lalu duduk di kursi sebelah kanan samping Yang Yang.

" Hari ini aku ada calon investor baru dari korea." Yang Yang bersuara. Ia meminum kopinya yang sudah dingin.

" Tumben kau ada investor dari korea, biasanya dari Eropa." Celetuk xiao zhan menyuapi yixian bola keju.

Yixian menikmati sarapannya dengan raut ceria, ia sangat menyukai saat ibunya memanjakannya seperti ini.

" Ya, memang jarang dari korea, sepertinya dia menyukai mall baru milik perusahaan kita di Shanghai." Yang Yang memakan shaobing, lalu memotong roti panggang lalu menyuapkannya pada xiao zhan yang masih sibuk menyuapi Puteri mereka.

" Semoga pekerjaanmu hari ini berjalan lancar, biar aku yang menjemput xian pulang sekolah nanti." Kebetulan xiao zhan tidak ada pekerjaan hari ini, jadi dia bisa beristirahat sambil mengurus keluarga kecilnya.

Yang Yang mengangguk. Mereka bertiga menikmati sarapan dengan tenang dan damai.

Tiga puluh menit kemudian Yixian sudah duduk manis di kursi belakang mobil ayahnya, ia memainkan rambut Barbie kesayangannya yang berwarna pirang, menggumam entah apa bersama boneka Barbie kesayangannya.


Yang Yang mengecup lembut kening xiao zhan saat hendak berangkat bekerja sekalian mengantar puterinya ke sekolah.

" Hati-hati di rumah, kalau kau bosan kau ajak Yixian ke kantor siang nanti." Yang Yang mengusap lembut pipi istrinya yang semakin chubby.

Xiao Zhan merona, suaminya selalu berlaku manis padanya. " Ya, pergilah, kalian berdua bisa terlambat."

Xiao Zhan mendorong pelan tubuh Yang Yang saat di rasa lengan suaminya justru menarik pinggangnya dengan erat hingga tubuh keduanya saling menempel.

" Aku merindukanmu, hari ini aku akan sibuk sekali." Yang Yang seolah tidak rela berpisah dari istrinya.

" Papa ayo, Xian nanti terlambat." Seru Yixian dari dalam mobil.

Yang Yang dan xiao zhan terkekeh, acara mari saling mengecup terhenti karena suara Puteri mereka.

Yang Yang melepaskan tubuh xiao ia lalu mengecup kembali bibir ranum istrinya. " Aku pergi dulu." Ia berpamitan.

Xiao Zhan mengangguk. " Hati-hati." Ia melambaikan tangannya saat Yang Yang sudah masuk ke dalam mobilnya, duduk di samping Yixian yang kini sibuk bermain Barbie kembali.

Mobil Limosin warna hitam yang membawa Yang Yang dan Yixian sudah melaju meninggalkan pekarangan rumah.

Xiao Zhan bernafas lega, ia butuh istirahat sebentar sebelum waktu merangkak siang.



SCARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang