bab delapan

1.2K 169 28
                                    

Plakk

Suara tamparan menggema di dalam sebuah sel tahanan khusus perempuan di kepolisian Beijing.

Yubin bahkan berjengit kaget melihat Yibo yang menampar xiaotong.

" Yibo, dia adikmu!" Yubin tidak ingin Yibo bersikap terlalu kasar pada wanita terlebih lagi dia adalah adik satu ayah dengan Yibo.

Xiaotong tidak membalas perlakuan kasar kakaknya, dia hanya menatap nyalang sosok Wang Yibo.

" Kenapa berhenti, ayo tampar aku lagi!" Ucap xiaotong semakin memancing amarah Yibo.

" Kau memang masih gila dan kau berkeliaran di Beijing seenaknya!" Desis Yibo murka. Ingin sekali dia memukuli xiaotong namun dia teringat perkataan Yubin, bagaimanapun xiaotong adiknya meski lain ibu.

" Aku sangat membenci xiao zhan! Dan kau kak justru mencintai pria busuk itu!" Balas xiaotong tak kalah emosi.

" Dia ibu dari anakku!" Teriak Yibo semakin kalap.

Xiaotong berjengit kaget, dia tidak menyangka Yibo akan semarah ini padanya, bukankah kakaknya itu juga membenci keluarga xiao.

" Omong kosong! Mana ada pria hamil kak! Kau gila!" Sentak xiaotong.

Yibo menoleh ke samping menatap nyalang Yubin yang sejak tadi berdiri memperhatikan pertengkaran mereka berdua.

" Urus xiaotong!" Titahnya murka.

Yibo segera keluar dari sel tahanan xiaotong, ia tidak peduli dengan teriakan kemarahan adiknya.

Yubin menghela nafasnya. " Dengar, Yixian itu keponakanmu, dia anak Yibo, jika kau membenci xiao zhan maka sakiti xiao zhan bukan Yixian!" Tandasnya.

Xiaotong menatap Yubin dengan tatapan tidak percaya. " Kau mendukungku?"

" Tidak juga, hanya saja Yixian tidak salah apapun disini, dia berhak untuk hidup." Ucap Yubin.

Yubin menepuk puncak kepala xiaotong sebelum keluar dari sel tahanan xiaotong.



******


Xiao Zhan baru saja kembali dari kantin rumah sakit saat melihat Yibo masuk ke kamar rawat puterinya, Zhan buru-buru mengejarnya.

" Untuk apa kau kemari?" Zhan bertanya dengan nada dingin, ia melirik Yixian yang sedang tertidur pulas setelah meminum obatnya.

Yibo menatap xiao zhan dengan tatapan rindu, jujur saja ia masih sangat merindukan xiao zhan tanpa pernah bisa mengenyahkan bayangan pria manis di depannya sedetik saja.

" Aku ingin bertemu puteriku." Jawab Yibo tenang.

Otot rahang Zhan mengeras mendengarnya, apa Yibo tidak punya malu.

" Untuk apa menemui anakku? Kau ingin bilang padanya kalau kau ayah kandungnya, begitu?" Desis Zhan tajam.

" Dia juga anakku, aku ayahnya." Tukas Yibo tidak terima.

Zhan bersidekap, mengangkat dagunya angkuh, sorot matanya penuh kebencian.

" Sekarang kau mengakui Yixian anakmu, dimana kau saat aku masuk rumah sakit karena tertekan setelah kau membuangku saat itu, padahal aku sudah mengandung Yixian?" Sindir xiao zhan menusuk ulu hati Yibo dengan telak.

" Zhan, aku sangat menyesal, aku terpaksa melakukannya agar kau pergi dariku, kau tahu keluargaku mati di tangan ayahmu!" Balas Yibo berusaha sabar.

Sepersekian detik manik kelam xiao zhan melebar mendengar kalimat Yibo. " Kau pikir aku akan memaafkanmu setelah kau mengatakan hal ini, tidak Yibo, aku bukan xiao zhan yang dulu, kau sudah membuangku itu artinya kau hanya masa laluku!" Jelas xiao zhan emosi.

SCARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang