bab enam

1.1K 171 34
                                    

Xiao Zhan tidak bisa memejamkan matanya, dia tidak biasa tanpa kehadiran puterinya.

" Xian...fanxing..." Gumamnya kacau. Bagaimana nasib anak dan adiknya, siapa yang menculik mereka berdua, xiao zhan tidak tahu siapa kiranya yang sudah tega menculik puterinya.

Yang Yang belum kembali ke hotel dimana mereka berdua menginap, Yang Yang masih di kantor polisi untuk memberikan keterangan awal mula puteri dan adik iparnya di culik oleh orang tidak di kenal.

Xiao Zhan melirik tanpa minat ponselnya yang berdering, hanya nomor tanpa nama, nomor asing yang tidak dia kenal.

Karena terlalu bising dengan suara nada dering ponselnya akhirnya zhan mengangkat panggilan itu.

" Halo, siapa ini?" Suaranya datar.

" Ini aku, Yibo..." Suara berat Yibo menyapa, tubuh Zhan yang mendengar suara itu menegang.

" Untuk apa kau menghubungiku?" Tanya Xiao Zhan malas.

"Aku ingin bertemu denganmu, sekarang di kamar 407, jika tidak datang maka aku yang akan datang ke kamarmu." Ucap Yibo dingin dan tegas.

Klik

Sambungan telepon terputus.

Xiao Zhan menatap datar layar ponselnya yang kini padam, sebenarnya ia malas berurusan kembali dengan Yibo namun jika ia tidak menuruti apa kata pria itu maka dia harus bersiap melihat suaminya dan Yibo mungkin akan terlibat pertikaian.

Menghela nafasnya sejenak xiao zhan segera beranjak keluar dari kamar hotelnya, ia harus cepat sebelum Yang Yang pulang dan mengetahui dia menemui Yibo mungkin permasalahannya tidak akan semudah yang sudah-sudah.



407 room...



Yibo membuka pintu kamar hotelnya tepat sesaat Zhan datang, ia menoleh ke arah kanan dan kiri di lorong hotel sebelum membuka lebar pintunya untuk mempersilakan xiao zhan masuk.

" Langsung saja, apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Xiao Zhan datar.

Yibo tidak rela xiao zhan bersikap dingin padanya, bagaimanapun ia sangat menyesal sudah pernah menyia-nyiakan kesempatan yang pernah ada di masa lalu.

" Aku merindukanmu..." Yibo mendekat dan xiao zhan segera menghindar.

" Kau memintaku kemari hanya untuk mengatakan hal ini? Kau memang gila!" Geram xiao zhan menahan keinginannya meninju wajah Yibo detik itu juga.

" Kenapa, apa kau tidak merindukan aku?" Yibo tidak tahu mengapa xiao zhan benar-benar melupakan perasaannya terhadap dirinya begitu saja.

Xiao Zhan bersidekap, dagunya terangkat angkuh, sepasang netra kelamnya memandang sinis Wang Yibo. " Kau pikir kau ini siapa, jangan bermimpi tentangku terlalu jauh, aku bukan lagi xiao zhan yang lemah!" Balasnya tajam.

Grepp

Yibo tidak peduli dengan penolakan xiao zhan dirinya benar-benar merindukan sosok manis itu selama bertahun-tahun lamanya.

Brukk

Plakkk

Zhan mendorong paksa Yibo menjauh darinya, melayangkan satu tamparan keras di pipi Yibo.

" Kau pikir siapa hah! Kau bahkan tidak tahu malu muncul kembali di hadapanku seolah kau tidak mempunyai dosa padaku! Kau menculik anakku dan adikku dan kau disini berpura-pura tidak tahu apapun hah!" Pekik xiao zhan murka, dia terlalu muak dengan sikap yibo.

Yibo menggerakkan pipinya yang kebas, tamparan xiao zhan sangat keras, ia bahkan merasakan rasa anyir darah dari sudut bibirnya yang robek.

" Aku tidak menculik anak dan adikmu!" Jelas Yibo jujur, dia memang tidak menculik puteri xiao zhan dan adiknya, apa xiao zhan pikir dirinya sepicik itu.

SCARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang