bab sebelas

1.2K 154 31
                                    

Yang Yang menatap nyalang jisoo yang kini meringkuk ketakutan di pojok ruangan bawah tanah, seumur hidupnya baru kali ini ia begitu ingin menghancurkan seorang wanita.

" Kenapa melakukannya hah!" Suara Yang Yang menggelegar ke seluruh penjuru ruangan dengan minim cahaya itu.

Jisoo ketakutan, dia kelepasan mendorong xiao zhan. " Aku tidak bermaksud begitu, dia menghianatimu ge, dia bertemu Yibo lagi!" Serunya ketakutan, dia memutar balikkan fakta, demi apapun dia tidak mau mati konyol.

" Berhenti menyalahkan xiao zhan! Sejak awal aku curiga kau ada maksud tertentu masuk ke dalam rumahku, harusnya kau berterimakasih pada xiao zhan karena dia menerimamu dengan tangan terbuka." Yang Yang kecewa, kenapa keluarganya yang tega menghancurkan kebahagiaannya.

Untung saja nyawa xiao zhan dan bayinya masih bisa di selamatkan, kalau tidak entah bagaimana nasib jisoo di tangan Yang Yang.

" Liyan." Yang yang memanggil salah satu anak buahnya.

Pria muda bertubuh kekar itu mendekat. " Ya bos."

" Cincang kedua tangan wanita bodoh ini karena berani menyentuh istriku!" Titah Yang Yang terdengar mengerikan.

Liyan mengangguk patuh. " Baik bos."

Jisoo semakin bergetar hebat, dia takut kehilangan kedua tangannya, demi apapun Yang Yang selalu menepati ucapannya sendiri, termasuk bertindak sadis.

Liyan membawa sebilah samurai di hadapan jisoo.

" Tidak, aku mohon ge aku mengaku salah, aku mohon maafkan aku!" Jisoo histeris, dia tidak mau jadi manusia cacat setelah ini.

Yang Yang melirik sadis jisoo yang memegangi satu kakinya memohon ampun darinya.

Srakk


Yang Yang menendang jisoo hingga gadis itu tersungkur.

" Kau sudah salah langkah menyakiti keluargaku." Yang Yang melirik liyan.

" Lakukan." Yang Yang keluar dari ruang bawah tanah.

Tak lama terdengar suara jeritan mengerikan dari dalam ruang bawah tanah tempat di mana jisoo di sekap.

*****

Xiao Zhan sudah sadar, ada haikuan dan Yixian duduk menemani Zhan.

" Dimana Yang Yang?" Suara Zhan masih lemah, ia kehilangan semua tenaganya.

Haikuan membantu Zhan untuk duduk menyandar di ranjang.

" Ada keperluan sebentar, tunggu saja." Haikuan di larang yang yang untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi, Zhan tidak boleh terlalu lelah.

" Ada yang kau sembunyikan dariku?" Zhan tahu gelagat haikuan saat sedang berbohong dengannya.

Haikuan duduk di tepi ranjang, iris caramelnya memperhatikan Yixian yang sedang sibuk menggambar di buku gambarnya, gadis kecil itu bahkan memiliki hobi yang sama seperti ibunya, senang menggambar.


" Saat kau sembuh nanti suamimu sendiri yang akan menceritakan semuanya padamu." Haikuan tidak berani berbicara lebih banyak dari ini.


" Katakan saja sekarang." Zhan memaksa, dia sangat penasaran.

Haikuan menepuk pelan punggung tangan xiao zhan. " Dengar, kau fokus saja dengan pemulihanmu jangan pikirkan hal lain dulu, jangan buat yang yang ketakutan lagi, dia hampir gila melihatmu mandi darah kemarin."

SCARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang