bab tigabelas

1.1K 152 10
                                    

Xiao Zhan hanya mengerjap polos mengunyah sarapannya, kenapa pria bernama Wang Yibo itu amat bengal.

Sudah di usir agar tak mendekatinya lagi tapi tetap saja Yibo datang lagi, bahkan pria itu dengan telaten menyuapinya sarapan yang sudah di sediakan pihak rumah sakit.

" Zhan, kau suka musik?" Yibo mengajak xiao zhan berbicara, rasa sunyi yang menjebak mereka berdua membuat Yibo tak nyaman.

Zhan tampak berpikir sejenak lalu mengangguk, dia ingat, dulu saat kecil ia pernah bermimpi jadi penyanyi terkenal hanya saja mimpinya harus kandas karena ayahnya melarangnya berkecimpung di dunia seni.

" Eum... Aku suka musik." Senyum Zhan merekah.

Yibo sangat lega melihat senyuman di wajah pucat xiao zhan. " Aku akan mengajarimu bermain musik, tapi kau harus menghabiskan sarapanmu dulu."

" Sungguh?" Zhan tampak antusias.

" Iya, habiskan dulu sarapannya." Yibo menyodorkan segelas susu hangat untuk xiao zhan.

Zhan meraih gelas susunya, ia menatap polos Wang Yibo. " Kenapa kau begitu baik padaku?"

" Aku pernah menyakitimu, bahkan mungkin pernah menghancurkan hidupmu dan aku sangat menyesalinya zhan, aku ingin menebus semua kesalahanku padamu." Jawab Yibo tersenyum miris mengingat betapa jahatnya dirinya di masa lalu terhadap Zhan.

Zhan menelengkan kepalanya, berpikir keras mencerna kalimat Yibo. " Benarkah?"

" Eum... Mungkin memang sebaiknya seperti ini, kau lupa ingatan tentangku, mungkin memang harus seperti ini Zhan, setidaknya kau tidak perlu ingat bagaimana jahatnya aku padamu di masa lalu."

" Mungkin..." Sahut Zhan pelan, meneguk susunya hingga tandas.

Usai sarapan Yibo mengajak xiao zhan ke taman rumah sakit untuk menghirup udara pagi yang masih segar.

" Kau bilang mau mengajariku bermain musik." Protes Zhan saat mereka berdua sampai di taman.

" Iya, kau tenang saja." Yibo membantu Zhan duduk di kursi panjang di bawah pohon rindang.

" Kapan?" Zhan berharap.

" Kenapa kau sangat antusias dengan musik?"  Yibo menatap lekat raut wajah Zhan  yang masih pucat.

" Tidak apa-apa, aku hanya bosan setiap hari duduk diam di kamar rawatku." Jawab Zhan polos.

Yibo menoleh ke kanan dan kiri saat mendengar suara musik mengalun di taman.

Yibo menemukan seorang suster menyalakan musik dari kotak musik yang di letakan dia atas kursi, para pasien rumah sakit yang sedang menyegarkan diri di taman ikut gembira.

Yibo lantas menatap Zhan penuh arti.

" Kenapa?" Zhan bingung.

" Mau menari denganku?" Tawar Yibo memberanikan diri.

" Ayo!" Zhan menarik Yibo berdiri bersamanya.

" Kau bisa menari?" Tanya zhan.

" Sedikit." Yibo terkekeh saat melihat Zhan mencebik.

Lagu di kotak musik berganti, Zhan bersiap untuk memulai tariannya.

" Ayo mulai."

Zhan bergerak lincah mengikuti irama musik, kakinya bergerak lentur seirama gerakan tangan dan tubuhnya, sementara Yibo mengimbangi xiao zhan.

SCARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang