Room Tour

139 9 0
                                    

Hai lagi hehehe ,semoga suka sama partnya ya ,selamat membaca.
.
.
.
.
.

Setelah mereka menghabiskan waktu sekitar 1 minggu di villa akhirnya mereka pulang ke jakarta karna minggu depan mereka sudah masuk kembali ke sekolah.

Seperti permintaan saat pertama sampai, kini akbar dan rani satu mobil dengan ara dan haekal.

Dalam perjalanan benar benar hening, terkadang sesekali mereka berbicara untuk menanyakan ingin istirahat dulu atau tidak selebihnya mereka akan diam lagi.

Begitu pun dengan ara sejak kejadian haekal yang mencium leher ara yang membuat tanda merah di sana ara jarang bicara dengan haekal.

Sebenarnya ia tidak marah karna memang harus nya ia memberikan haknya,melayani suaminya, tapi karna haekal yang tidak meminta ijin terlebih dahulu membuat ara marah, di tambah saat kejadian itu semua teman temannya melihat.

Setelah memakan waktu yang cukup lama mereka sampai di aprtemen ara, ya mereka sampai setelah mengantar akbar dan rani ke rumah nya.

Ara masih mendiami haekal ia langsung pergi membawa barang bawaanya sendiri mengabaikan haekal yang ingin berbicara.

Haekal yang sudah di acuhkan ara selama beberapa hari membuatnya uring uringan, bagaimana tidak ara tidur dengan temannya bahkan sekarang mungkin ara atau dirinya yang akan tidur di sofa, tidak ada pelukan hangat yang selalu ia rasakan sebelum tidur.

Awalnya haekal biasa saja tapi lama lama benar benar membuatnya gila, apakah haekal sudah jatuh cinta pada ara, entah lah bahkan haekal sendiri tidak tau.

Haekal yang melihat ara pergi ke kamar mandi memberanikan diri untuk mengajaknya bicara " ra ?"

Ara hanya menoleh dan pergi menuju kamar mandi.

Cukup haekal sudah tidak tahan dengan ini akhirnya iya mengedor gedor pintu bak anak kecil yang di tinggal ibunya.

"raa"

"araa"

"maafin gue"

"gue gak tahan ra"

"gue tau gue salah"

"plis maafin gue "

"ra lo boleh minta apa aja asal lo maafin gue"

"ara "

Rengek haekal dengan terus mengedor pintu kamar mandi. Ara yang tidak tahan dengan tingkah haekal keluar dengan hanya mengunakan handuk sedada.

"apaan sih kal berisik tau gak" balas ara kesal.

"maaf" rengek haekal lagi.

"hm" balas ara meninggal haekal.

"ra maaf "

"araa"

" ra lo tidur sama gue ya "

Cukup ara sudah tidah tahan kenapa haekal ini merengek seperti anak kecil saja.

"udah kan cukup pusing gue"

"maafin dulu" rengek haekal.

"ko lo jadi gini sih" tanya ara heran.

"ra"

"bodo amat dah pusing ah"

"bobo sama gue ya ?"

"iya,asal lo diem"

Haekal kegirangan ya walaupun ara belum memaafkannya tapi setidanya ia bisa tidur nyenyak bukan.

Haera (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang