Dimalam hari ini, anak kost lagi pada free, jadi mereka semua lagi ngumpul diruang keluarga. Ngga tau sebenarnya mau ngapain, gabut doang intinya mereka mah.
Semua pada main HP masing-masing, terkecuali Nisa yang main game di laptopnya. Game yang katak tembak-tembak sama ada bola-bola warna warninya itu loh, ntahlah saia tidak tau nama gamenya apa.
"Woyy masa HP gue sepi notif, sih?!," celetuk Acha.
"Nasib jomblo kak," kata Denis, belom aja dia digeplak Acha.
"Iyain, kayak dirimu ngga jomblo aja"
"Emang suka ra sadar diri si Denis," kata Nisa masih fokus sama laptopnya, dia mau bikin rekor baru gaesss.
"Good, anak didik gue," Lana nepuk-nepuk kepala Nisa, bikin Nisa ngga fokus dan alhasil Nisa kalah di gamenya.
"KAK LANA IHHH!! YA ALLAH KAN KALAH, OJO NGGANGGU AKU DONG!!"
"Astaga, ngapurane Nis, ngga sengaja suwer deh"
"Ishhh mbuh lah," Nisa matiin laptopnya terus nyempil ditengah-tengah Denis sama Fafa, ngambek ceritanya sama Lana.
"Eh daripada pundung-pundungan, mending kita cerita-cerita," kata Novi matiin HP nya.
"Boljug tuh, Teh Nov," kata Fafa, terus mereka semua matiin HP dan dikumpulkan ditengah meja ruang keluarga tempat mereka kumpul ini.
"Siapa yang mau cerita duluan?"
"RARA RARA RARA!!," Rara mengangkat tangan kaya anak TK mau jawab pertanyaan.
"Oke kepada saudari Mutiara, waktu dan tempat dipersilahkan"
"Ekhem, Rara mulai, ya? Jadi tuh ceritanya..."
Flashback on
Malam itu sama kaya malam-malam biasanya, setelah makan malam dan ngumpul sebentar, anak-anak kost pada istirahat dikamar masing-masing.
Rara masuk kekamarnya dan nutup pintu, tak lupa matiin lampu biar glow in the dark dikamarnya bisa nyala. Sebelum tidur tuh Rara biasanya ngehalu dulu nih, nah kali ini dia lagi nyusun suatu skenario. Tapi ngga lama Rara ketiduran.
Dalam tidur itu Rara mimpi, dia sendirian diruang tamu terus ditangannya bawa cangkul -canda cangkul- maksudnya bawa sendok entah apa faedahnya. Terus ruang tamunya itu gelap, matanya Rara pun melirik kesana kemari.
Dipojokan dekat TV, Rara ngeliat sesuatu kayak kaki putih tergantung di langit-langit tapi badannya ngga ada. Rara juga manusia ya gaes jadi pasti ngerasa takut jadi Rara tutup mata kuat-kuat.
Hi hi hi hi~~~
Sesosok makhluk itu mendekatkan mukanya ke Rara sambil ketawa seram, Rara takut dan gemetar tapi tetap berusaha baca doa, sama berharap dia kebangun dari mimpinya.
Deg!
Rara terbangun, tapi matanya berat banget sampai ngga bisa dibuka. Badan bagian kiri Rara juga berat ngga bisa digerakin, dalam hati Rara udah nangis manggil-manggil Kiki.
Perlahan badan Rara udah mulai ringan sembari Rara baca-baca doa, Rara pun cepat-cepat ambil boneka Tata miliknya dan kabur kekamar Kiki.
"Eommaa... huhu....," Rara baru datang langsung berhambur kepelukan Kiki
"E-eh Ra? Kenapa nih?," bingung Kiki tapi doi tetap balas pelukan Rara.
Sampai disana Rara nangis sesegukan dan cerita ke Kiki yang dia alami tadi, Kiki pun ngelus-ngelus rambut Rara biar Rara tenang. Ngga lama Rara ketiduran sambil meluk Kiki dan malam itu Rara tidur sama Kiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kostan Halu
Humor•°☆ Nge-fangirl bareng temen tongkrongan? Udah biasa, tapi apa jadinya kalo satu gedung Kostan isinya fangirl yang suka halu? inilah kisah sekumpulan ciwi-ciwi penghuni Kostan "Eomma Kim" yang ngga cuma cantik dan pinter halu, tapi juga random serta...