Si Kembar Kalem nan Swag (katanya)[3]

32 6 62
                                    










"BERITA PANGGILAN KEPADA SISWI MARSHELLA SAPUTRI KELAS XII IPA 1 DAN MUTIARA ADELIA KELAS XII IPA 1 AGAR SEGERA MENUJU KERUANGAN PAK AGUS SEKARANG, SEKALI LAGI... WOYYY MARSHELLA MUTIARA!! KERUANGAN PAK AGUS SANA, CEFFATTT!!!"

Shella dan Rara yang lagi enak-enak makan batagor dipojokan kantin mengelus dada, kaget aja sebenernya, kalo heran mah ngga, sekolah ini kan emang beda cara ngasih pemberitahuannya, udah kaya ditempat nongkrong.

Mager mereka sebenernya soalnya capek habis berantem, tapi kan Rara sama Shella tuh anak teladan, jadi mereka harus mau.

Setelah menitipkan batagor yang belum habis ke mpok penjual di kantin, Ra-Shell pun bergegas menuju ruangan guru siluman kocheng itu.

Sepanjang perjalanan seperti biasa Rara dan Shella banyak disapa baik adik kelas maupun seangkatan, karena Rara sama Shella selain cakep, mereka udah banyak nyumbang piala juga buat sekolah, apalagi Rara itu sekretaris MPK. Tapi beberapa murid cewek angkatan mereka malah ngeliatin mereka sinis, lebih sinis dari biasanya.

Tok... tok, tok tok... tok.

"Punten, pak Agus?"

"Do you wanna build a catman~"

Ceklek

"Ngapain kalian Jungkook eh jongkok begitu? Masuk sini," ajak Pak Eno, guru olahraga yang biasanya temenin pak Agus diruang BK. Lagian ngada-ngada emang mereka, sekicik itukah pak Agus?

"Hehehe sengaja aja sih pak, mong ngomong kenapa ya pak Ra-Shell dipanggil? Mau ngasih duit jajan, kah?"

Untung pak Eno sabar, kalo ngga mungkin Shella udah dislepet.

"HEH KALIAN BERDUA! CEPET DONG JALANNYA, SAYA NGGA PUNYA BANYAK WAKTU LAGI"

Teriakan dari seorang wanita yang penampilannya em... mirip Mimi Fairy? Nggalah ngga kek gitu, cuma menor banget aja, mukanya seputih snow white dan alisnya setebal dompet mereka diawal bulan.

Ngomong-ngomong pak Agus lagi tidur diruangan pribadinya, makanya disini cuma ada pak Eno.

"Maaf, ibu ini siapa ya kok manggil kita?"

"Dasar anak ngga berpendidikan, udah bersalah masih bisa sok ngga berdosa kayak gitu? Pasti karena lingkungan kostnya yang ngga bener semua"

Shella mengernyit, "maaf ya bu, Rara udah tanya baik-baik loh ibu ada keperluan apa sama kita, kok ibu malah bawa-bawa anak kostan kita? Sebenarnya ibu ini punya masalah apa, sih? Ditanyain malah nyolot"

"Ngga usah sok begitu, kamu lihat ini pipi anak saya merah, ditampar sama kamu, kan?!," ibu-ibu yang ternyata Maminya Sisi itu nunjuk Rara.

"Bu, saya nampar Sisi karena memang dia udah keterlaluan, coba deh ibu diposisi saya dikatain pelacur sama dia, ibu bakalan sakit hati, ngga?," seru Rara ngga terima, Shella ngangguk-ngangguk setuju.

"Kamu ini kenapa suka sekali memutar balikkan fakta? Jelas-jelas kamu yang nampar dan ngatain anak saya pelacur karena dia temenan sama pacar kamu!," Rara sama Shella kaget denger pernyataan Maminya Sisi.

Sisi dibalik tubuh Maminya menyeringai kecil, pasti setelah ini Rara Shella dihukum, batinnya puas.

"Pacar kata ibu? Maaf aja ni bu, Rara ini single berkelas, seleranya Rara itu spek kaya Taehyung, Cha Eunwoo, sama Asahi, anak sekolah ini mah mana ada yang masuk seleranya Rara," Rara terharu, Shella ngerti banget sama Rara.

"Kamu diam, kamu juga ikut bully temen anak saya karena dia pacaran sama gebetan kamu, kan? Sekarang kamu harus tanggung jawab, temennya anak saya dirawat dirumah sakit," Maminya Sisi sekarang juga nunjuk Shella.

Kostan HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang