Taman

32 5 34
                                    




"HEEE BENERAN?!!!"

"Ngga bo'ongan, canda bo'ong. Ya bener lah maemunah!!"

"Ih lo mah, kenapa mendadak coba?!"

"Ya kan namanya juga lupa, bentar lagi jemputan gue sampe nih, sehari doang Cha, ayolah..."

Acha memijat pelan pelipisnya, "masalahnya tuh kak gue hari ini full dikampus, ngga di kostan"

"Dih kan ini weekend, kok lo kekampus?"

"Gue mau dangdutan di kampus, mumpung sepi"

"Ngadi-ngadi lo, yg bener lah!"

"Gue beneran mau dangdutan njir, ada project bareng UKM Seni"

Si penelepon diam sebentar, "yaudah kalo gitu, titip sama anak kostan lo aja"

Mata Acha membulat, "GILA LO?!"

"KENAPA LAGI SEH UJANG?!!"

"ANAK KOSTAN GUE KAGA ADA YANG NORMAL ANJIR!"

"Ya kan emang, lo nya aja kaga normal"

"Bukan gitu, ntar kalo jadi apa-apa sama anak lo gimana?"

"Kagalah gue percaya sama anak kostan lo, semoga aja pas gue jemput anak gue masih utuh badannya"

"Lo pikir anak kostan gue apaan?!"

"Psikolog"

"PSIKOPAT SYAITHON!!"

"Yaudah sih santai, nih jemputan gue udah mau sampe, gih buru lo kasih tau anak kostan lo"

"Iya iya, bacot bener lo"

"Waalaikumussalam"

Tut.

"Gue punya kakak gini amat," gumam Acha menatap nanar ponsel dengan lockscreen aib J-Hope miliknya itu.

"Cha? Ada apa kok ribut-ribut?," tak lama Kiki datang dari belakang, sebenarnya daritadi Acha misuh-misuh pas dipintu belakang kostan, katanya sih biar yang lain ngga keganggu tapi tetap aja kan suara Acha cempreng.

Dan ini masih jam 6 pagi, TMI aja sih.

"Duh, gini kak, kan kakak ipar gue lagi mau kesini hari ini, katanya sih temennya waktu SD nikahan jadi dia mau nitip anaknya di kostan sementara di ke kondangan, gitu," jelas Acha.

"Ya udah titip aja kan ini weekend jadi kostan ngga sepi"

"Masalahnya kak gue lagi ada project bareng UKM Seni, jadi kaga di kostan seharian ini," Acha monyong sok imut.

Kiki tersenyum paksa, "ya ampun ya ngga papalah, kan anak kostan yang lain ada, kamu ngga perlu khawatir"

"Kan isi kostan ini ngga ada yang normal kak, ntar nasib ponakan gue kek mana?"

"Ih kak Acha, kalo talk meni jujur pisan," ngga ada angin ngga ada hujan ngga ada thunderous Denis muncul dari balik tembok pembatas pemisah ruang makan sama dapur.

"Tiba-tiba muncul lo kek bayangan masa lalu," Acha natep tajam Denis, dibalas lirikan jahil sama Denis.

"Cie yang belom move on"

"Eh udah-udah jangan berantem, mending baku hantam aja sekalian kalian, tuh halaman belakang luas," lerai Kiki yang sama sekali tidak membantu.

Lihat, kan? Acha bener, anak kostan itu ngga ada yang normal termasuk dirinya.














Kostan HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang