"Selamat pagi bini-bini gue!!"
"NAJES!"
"Astagfirullah sabar Juan, gini emang susahnya punya 2 bini," Juan ngelus dadanya sabar, Rara sama Shella yang tadi dipanggil bini ngeliatin Juan julid.
"Ngimpi, gue bininya Jeno kali," kata Rara.
"Berarti Shella nih yang bini gue?," Juan naik-naikin alis kearah Shella.
"Ga, Shella bininya kak Heeseung"
"Terus yg bini gue saha, dong?"
"Itu orang kelima di pesawat kertas," jawab Rara acuh.
"Bangke lo Ra"
"Ngaca, lo lebih bangke"
Shella yang ada diantara dua orang itu nih gimana ya? Bingung, tapi kesel, tapi gemes, tapi pengen nampol Rara, tapi pengen buang Juan.
Tolong pangeran berpesawat besi jemput Shella sekarang!!
"Masuk aja- eh masih pada disini? Gajadi pergi?," Novi kaget, ni bocah-bocah katanya mau ambil ijazah kok udah mau jam 10 masih belum berangkat.
"Mau pergi gimana teh Nov? Nih mereka malah gelud," kata Shella kesel.
Dari pintu Jaya sama Jake masuk, gatau sih motif mereka ngapain disini, soalnya ga dibayar sama yg nulis.
Hehehehe gapapalah ya, mereka kan udah kaya raya:D
"A'a Jake! Pagi~!"
"Pagi juga neng Shella geulis, udha rapi mau kemana nih?," Jake senyum ke Shella.
"Mau ambil ijazah ke sekul, tapi Rara sama Juan bukannya jalan malah gelud tuh liat," adu Shella.
Rara sama Juan masih ejek-ejekan adu muka aib, gataulah yang nulis juga bingung sama tingkah mereka.
Jodohin aja jangan?
"Shella gue anter aja gimana? Nungguin mereka keknya sampe Novi sama Jay nikah deh baru selesai," ajak Jake.
"MAKSUD LO APE!?!?" - Jaya Novi
"Gaada maksud apa-apa, wkwkw"
"Boleh deh A', di grup kelas juga udah pada nyariin ini," kata Shella, terus mereka berdua pun keluar dari kostan.
"She- eh? Shella ilang kemana?"
"Udah duluan sama di Jake, lo berdua sih berantem mulu jadinya ditinggal, 'kan?," ujar Jaya.
Rara langsung nabok Juan, "tuh 'kan lo sih, ayok kita nyusul buru," tangan Juan ditarik langsung aja sama Rara buat keluar.
"KAK NOV BANG JAY, RARA SAMA JUAN PAMIT DULU YAAA"
Tak lama terdengar suara motor Juan keluar dari area kostan, kayanya sih Rara sama Juan boncengan.
"Kelakuan anak jaman sekarang," Novi geleng-geleng kepala.
"Omongan lo udah kaya emaknya mereka aja, dulu lo juga begitu kali"
"Ga ye, gue mah dulu anak paling kalem," Novi mengibaskan rambutnya ala iklan clear.
Jaya ngeliatin kaya, 'buset dah bocah lupa apa dulu dia preman kelas' tapi Jaya ga berani ngomong langsung, Novi kalo nampol saket cuy.
"Kita mau mulai bahas cafe kapan nih? Langsung aja?"
Novi ngangguk, "lo mau minum sesuatu ga?," tawarnya ke Jaya.
"Caramel macchiato boleh tuh bro"
"Banyak mau lo, tunggu bentar"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kostan Halu
Humor•°☆ Nge-fangirl bareng temen tongkrongan? Udah biasa, tapi apa jadinya kalo satu gedung Kostan isinya fangirl yang suka halu? inilah kisah sekumpulan ciwi-ciwi penghuni Kostan "Eomma Kim" yang ngga cuma cantik dan pinter halu, tapi juga random serta...