Aisyah: hadiah terindah.2 [Taeyong]

226 29 13
                                    

Twoshoot baku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Twoshoot baku.-
Drama, action.

Cast
Lee Taeyong

Happy reading!
With love
Doy(ʘᴗʘ✿)

----------------
Lee Taeyong

Aisyah----------------••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aisyah
----------------






"Aisyah, kamu yakin mau pergi nak?"


Fatimah menepuk pundak Aisyah dari belakang, si manis yang tengah membereskan barang bawaannya itu nampak sedikit terkejut, kemudian tersenyum kecil.

Keduanya kini duduk di ranjang tempat tidur Aisyah, "Iya mi. Aisyah pergi." Jawabnya mantap. Mendengar itu hati Fatimah berdenyut nyeri, sejak kemarin ia selalu membujuk Aisyah agar tetap tinggal disini. Hatinya tidak ikhlas Aisyah pergi jauh darinya.

"Abi sudah bicara sama umi, kalau Aisyah mau tinggal disini. Rumah ini selalu terbuka buat kamu nak." Fatimah berucap lirih, bibirnya bergetar dengan air matanya yang berlinang.

Dalam hatinya Fatimah masih mencoba merelakan kepergian Aisyah yang sudah ia anggap putri sendiri. Ia terlanjur menyayangi Aisyah.

"Aisyah janji umi. Ketika Aisyah sudah bertemu Humaira. Aisyah akan pulang kesini." Si wanita cantik menggenggam tangan Fatimah. Membuat Fatimah mengangguk dalam tangisnya, merasakan jika Aisyah bukanlah orang yang tidak bisa menepati janjinya.

Malam itu Aisyah dan Fatimah berpelukan erat, sama seperti Fatimah, Aisyah pun sudah begitu sayang pada Hasan, Fatimah, maupun Yusuf. Namun Aisyah tidak bisa melupakan tujuan utamanya hingga ia pergi sejauh ini, ia harus menemukan Humaira. Ia harus menemukan adiknya itu secepat mungkin.

Dua tahun yang lalu, hidup Aisyah berjalan selayaknya orang biasa. Bersama ibu dan ayahnya juga adik perempuan nya. Namun suatu malam, malam yang sama sekali tidak pernah bisa Aisyah lupakan, malam berdarah yang membuat Aisyah tidak bisa tidur tenang sampai sekarang. Terjadi kericuhan di malam itu, tiba tiba saja semua warga desanya dibantai tanpa sebab. Termasuk kedua orang tuanya. Mereka dibantai dengan begitu keji, dihadapan mata Aisyah dan Humaira yang semula sudah sempat disembunyikan oleh sang ayah didalam lemari.

ehe.-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang