Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Hera as Donghyuck's classmate ————————————————
Turn on white background • • • • • •
Pagi ini cuaca nampak sangat tidak bersahabat, hujan lebat dengan gemuruh petir itu membuat siapa saja akan merasa malas untuk beranjak dari hangatnya kasur dan selimut. Namun sayangnya, hari ini belum memasuki waktu libur. Ya mau tidak mau para manusia itu harus bangkit menjalankan rutinitas seperti biasa.
"No, kau bawa motor?"
Seorang pria tan berbicara pada yang lebih pucat. "Entah, bagaimana jika naik mobil saja? Hujannya sangat deras." Ujar si pucat sambil terus menatap ke arah langit yg kini semakin gelap. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
"Kau gila?! Orang orang akan berbicara aneh jika mereka melihat kita berangkat menggunakan mobil." Seru yang satu; Donghyuck Suh. Pria itu melirik ke arah kerajinan mereka yang ia buat semalaman suntuk. Terbuat dari koran. Akan sangat berbahaya jika mereka berlari menerobos hujan.
"Kita bisa turun di halte dekat sekolah." Yang satu bergerak menuju dapur, berbincang pada sang supir minta di antar ke sekolah. Sementara si tan nampak berfikir, "ah benar juga ya." Ujarnya sambil terkekeh menertawakan dirinya sendiri.
Kini, Donghyuck dengan si pucat—Lee Jeno sudah duduk rapi didalam mobil, sekolah mereka memang tidak terlalu jauh dari rumah Jeno, hanya butuh 10 menit dengan berjalan kaki.
Tak lama mereka sampai di halte dekat sekolah. Kerajinan mereka memang sudah ditutupi oleh plastik, namun entah mengapa rasanya masih ragu jika langsung menerobos hujan. Alhasil Donghyuck melepaskan jaket tebalnya kemudian ia sampirkan jaketnya di atas kerajinan.
"Kau mau mati kedinginan? Sudah gila?" Ujar Jeno ketus. Melemparkan sebuah payung ke arah Donghyuck; meminta pria itu kembali mengenakan jaketnya. Namun pria Suh itu menggeleng ribut.
"Kau saja payungi aku." Donghyuck membuka pintu mobil— langsung disambut hangat oleh rintik air hujan yang semakin deras.
Jeno keluar lebih awal dengan sebuah payung ditangannya. Kemudian meminta yang satu untuk cepat keluar. Donghyuck berlari kecil dengan Jeno disampingnya. Sesekali si pria tan akan berteriak geram karena si pucat tidak memayungi nya dengan benar. Alhasil baju seragamnya mulai basah kuyup.
