JISTORY : 01 🔞 [YUTA X JISUNG]

Chapter 1

don't forget to vote, comment, and follow!

.

.

...

Strick parents, atau yang biasa dikenal juga dengan Tiger Parenting masih kerap digunakan oleh orang tua jaman sekarang. Dimana pola asuh itu dilakukan dengan pola pengasuhan orang tua yang ketat, mendambakan kesuksesan anak mereka.

Tiger Parenting kerap terjadi pada anak-anak yang memiliki orang tua terpandang, kaya raya, jabatan tinggi yang harus dijaga, dan lain sebagainya.

Tak terkecuali Giselle.

Anak tunggal dari keluarga Nakamoto itu harus merasakan pola asuh yang otoriter dari Sang Ayah, Yuta.

Semenjak kepergian Sang Istri, Yuta dengan tegas mendidik Giselle menjadi perempuan yang kuat dan mandiri. Hal itu sukses membuat sang anak sangat patuh padanya.

Tak seperti pola asuh Tiger Parenting lainnya, Giselle tak dituntut dalam hal akademis dan penampilannya, Yuta percaya bahwa anaknya itu tak akan mengecewakannya.

Beruntungnya Giselle terlahir pintar.

Yuta lebih mendikte dalam hubungan percintaan anaknya, alasannya klasik. Yuta hanya tak ingin melepaskan sang putri dan berakhir pada pria yang salah.

Selain itu, Yuta juga takut sendiri tetapi ia tak mau untuk menikah lagi.

Aneh, pikir Giselle setiap kali Yuta melarangnya berdekatan dengan lawan jenis.

Hal itu juga membuat Giselle lambat laun sering berbohong kepada sang ayah. Sering diam-diam berpacaran di belakang ayahnya.

Seperti saat ini, saat ia sedang mengusap surai kekasihnya lembut yang sedang tiduran di pahanya.

"Kamu nggak ada niatan nikah sama aku?" Ujar sang lelaki.

"A-ada-lah, .... ta-tapi aku masih belum siap ketemuin kamu sama ayahku." Jawab Giselle sedih.

"Kenapa? Kan tinggal bilang aja, aku siap kok ketemu sama ayah kamu. Kerjaaanku juga udah settle."

"Iya, tapi aku belum siap kehilangan kamu, Jisung-ah. Aku masih harus menyiapkan waktu yang tepat untuk mempertemukan kalian."

"Ke-kehilangan?" Ulang Jisung, menatap manik yang lebih tua.

"I-iya, karena... (Giselle menghela napas kasar) seluruh mantanku yang aku kenalin ke ayah, pasti besoknya minta putus. Aku nggak tau mereka ngobrolin apa sama ayahku di onsen, tapi hubunganku dengan kekasihku langsung berakhir esok harinya." Jelas Giselle manatap manik Jisung.

Jisung berpikir sejenak, mencoba mencari kemungkinan penyebab ayah kekasihnya bisa seperti itu. "Apa ayahmu nggak ngasih tau kenapa menolak mereka?"

Giselle menggeleng. "Entah, ayahku itu selalu negative thinking kepada lelaki yang mendekatiku. Padahal aku saja tak memilih-milih pasangan yang harus ini itu."

Jisung mengangguk paham.

"Kamu sendiri kenapa mau jadi kekasihku?" Tanya Jisung.

"Hmm... karena... meskipun kamu lebih muda dariku, tapi aku suka saat mengobrol denganmu. Aku nyaman dengan arahmu mengajakku berbicara saat kencan buta waktu itu. Selain kamu masih muda, tampan, dan sukses... kamu itu baik banget."

Jisung hanya tersenyum mendengarkan penjelasan Giselle, kekasihnya. Lantas ia mencium punggung tangan kekasihnya bergantian.

Chup! Chup!