Chapter 4

25.9K 898 154
                                    

don't forget to vote, comment, and follow!

.

.

...

Giselle nampak panik, mondar mandir di balkon kamarnya, mengigiti kukunya. Menunggu sang ayah pulang serta kabar dari kekasihnya. Wanita itu memiliki perasaan yang tidak enak terhadap kekasihnya, ia takut ditinggal lagi untuk kesekian kalinya.

Giselle tidak mau kehilangan Jisung, pria yang dicintainya.

Giselle bolak-balik menelpon Jisung dan ayahnya bergantian. Namun nihil, tidak ada yang menangkatnya sama sekali. Padahal ia sudah menelpon puluhan kali, membuatnya semakin frustasi. Hubungannya dengan Jisung seperti di ujung tanduk, peluang untuk berpisah sangat besar.

Anak tunggal Yuta itupun mencoba menelepon ayahnya kembali. Berharap-harap cemas, hari sudah beranjak siang.

10.00 JST.

Berungtunglah Yuta mengangkatnya kali ini.

"Ada apa?"

"A-ayah, ada dimana? Kok belum pulang?"

"Ayah sedang ada di perjalanan. Ada urusan, kenapa?"

"Ayah masih dengan kekasihku?"

"Tidak, Ayah langsung pergi setelah introgasi kekasihmu semalam."

"Tapi kenapa dia belum menangkat teleponku, yah? Ayah tidak memarahinya-kan? Tidak menyuruhnya putus denganku lagi?"

"Ngomong apa kamu?! Ayah cuman ngobrol biasa, dan bukan urusan Ayah kalau kekasihmu menghilang lagi, berarti dia tidak serius denganmu."

"Tapi, yah... Jisung tidak biasanya mengabaikan teleponku. ... Awas saja sampai kekasihku memutuskanku kali ini!"

"Kamu berani ngancam Ayah?"

"Ini bukan pertama kalinya kekasihku hilang kabar setelah bertemu ayah."

Tutt... tutt....

Giselle mematikan teleponnya sepihak. Sementara Yuta tidak terlalu peduli dengan keputusan pacar anaknya, yang penting Giselle tidak dekat dengan laki-laki manapun.

 Sementara Yuta tidak terlalu peduli dengan keputusan pacar anaknya, yang penting Giselle tidak dekat dengan laki-laki manapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.15 JST.

"Sayang? Kenapa baru diangkat?!" Pekik Giselle dari seberang telepon.

"Oh... i-itu.." Jisung kelu menjelaskan kejadian sebenarnya, ia terpaku dalam mobil sebelum memulai perjalanan pulang.

"Ayahku tidak menyuruhmu putus denganku kan?" Cerocosnya memotong ucapan Jisung.

"..."

"Jisung-ah... jangan bilang kau akan memutuskanku? Hiks... jangan Jisung-ah... aku tidak mau putus denganmu."

JISTORY : 01 🔞 [YUTA X JISUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang