Chapter 8

23.9K 738 30
                                    

don't forget to vote, comments, and follow!

.

.

...

Yuta membuka celananya sebatas lutut, mengurut kejantanannya tepat di depan sang menantu.

"Kamu nggak kangen emangnya? Udah lama-kan kamu nggak liat ini, hm?" Tanya Yuta menepuk-nepukkan batang kebanggaannya pada muka Jisung yang sudah ia suruh untuk menungging mendekati ranjang.

Jisung hanya bisa memejamkan matanya, dan berharap ini segera usai. Ia tak ingin istrinya tau kegiatannya saat ini.

Bau kejantanan Yuta menyeruak pekat ke dalam hidung Jisung, membuat libido sang submisif sedikit meningkat, membuat precum keluar pada ujung penisnya.

"Kau sudah tau caranya-kan?" Ujarnya ingin memastikan kesediaan menantunya. Menarik dagu Jisung untuk menghadapnya.

Hening.

Plak!

"Lihat saya! Jangan harap saya akan memperlakukanmu dengan manis kalau kamu masih membangkang seperti ini!" Ujarnya mencengkram kuat rahang sang submisif, setelah menampar pipinya walau tak sekeras awal tadi.

"Ta-tau, Om." Jawabnya lirih.

"Ingat! Jangan sampai kena gigimu! Buka lebar-lebar mulut murahanmu itu!" Lanjutnya memberi titah, menoyor dahi Jisung beberapa kali.

Perlahan, Jisung membuka mulutnya, menengadah menghadap Yuta lebar-lebar.

Sang dominan merunduk, mendekat pada wajah menantunya. Membelai wajah Jisung sensual.

"Lakukan dengan benar seperti yang saya ajarkan tadi. Mengerti sayang?" Ucap Yuta seduktif, rendah.

Jisung mengangguk kikuk.

Chup!

"Menantu pintar." Kecupnya tepat di sudut bibir Jisung yang terluka, mengelus rambutnya sekilas.

Lalu detik kemudian, Yuta menegakkan dirinya kembali. Memasukkan miliknya dalam sekali hentak pada mulut Jisung.

"Sshhh— mmm hangat juga mulutmu."

Yuta mendiamkan penisnya sejenak, menikmati lubang surgawi lain milik menantunya. Tak lama setelah itu, Yuta menjambak rambut Jisung, memaju-mundurkan kepala sang menantu cukup cepat.

"Gooorggh... okhh." Suara Jisung tersumpal, ingin muntah. Matanya berair tak sanggup menampung milik Yuta yang cukup panjang dalam mulutnya, terlalu dalam hingga menyentuh pangkal tenggorokannya.

Sontak Jisung berpegangan pada pinggang mertuanya agar posisinya tetap stabil, tak terjatuh.

Geraman rendah Yuta menghiasi kamarnya, tiada henti sampai sang menantu meneteskan salivanya sekalipun, ia tetap memaju-mundurkan kepala Jisung.

"Hmm yeahh— mainkan lidahmu!" Jambaknya lebih kuat.

"Ahhh yahh jalanghh seperti itu nghh. Terushh mainkan lidahmuu nghmm."

Desahan nikmat yang berbanding terbalik dengan rasa tersedak yang dirasakan oleh Jisung. Ia sama sekali tidak menikmati ini!

Crot! Crott...

"AHH Unghh..." Badan Yuta bergetar beberapa kali, terus menekan tengkuk Jisung saat sang menantu ingin menjauh.

"Hmm... telan!" Perintah Yuta yang merasakan spermanya keluar, luber di sela-sela bibir Jisung karena sang menantu menolak menelannya.

JISTORY : 01 🔞 [YUTA X JISUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang