1 3

1K 227 29
                                    

Havya terus melirik Juan selama mengerjakan materi yang baru saja Pak Cahyo berikan hari ini, berbeda sekali seperti hari-hari biasa, kali ini Havya dibuat tidak fokus, alasannya karena dia mendengar suara tangisan Juan tadi malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Havya terus melirik Juan selama mengerjakan materi yang baru saja Pak Cahyo berikan hari ini, berbeda sekali seperti hari-hari biasa, kali ini Havya dibuat tidak fokus, alasannya karena dia mendengar suara tangisan Juan tadi malam.

Havya menggigit jemarinya seraya mencoret-coret kertas kosong, hal itu membuat Juan yang tengah menghitung langsung menengok.

"Jangan gigit jari." Juan menarik tangan kiri gadis itu perlahan, "Kenapa? Kayanya hari ini gak fokus?"

"Pusing." jawab Hyewon berbohong.

"Mau gua ambilin obat di UKS?"

"Gak usah, gak perlu obat kok."

Juan menatap kertas yang sudah berisi banyak coretan itu, "Kita kantin dulu gimana? Beli jus jambu."

"Tapi masih jam pelajaran."

Juan tak menjawab, dia memilih berdiri lebih dulu, lalu mengulurkan tangannya, "Jadi mau kantin atau disini terus?"

"Ish." Havya tetap menerima uluran tangan Jungwon.

"Ini serius gapapa?" tanya Havya yang jadi takut sendiri karena koridor tengah sepi.

"Murid yang lagi berjuang buat olimpiade gak bakal di hukum, guru mana berani." Juan beralih memindahkan tangannya untuk merangkul Havya.

"Ngapain si rangkul-rangkul?"

"Kenapa? Salting ya?"

"Apaan si?"

Juan tertawa kecil begitu Havya menepis tangannya, lalu berlari kearah meja kantin, sementara Juab berjalan ke gerai jus, "Bu Uti, jus jambu nya dua ya."

"Udah pacaran kamu sama Pia?"

"Belum Bu."

"Atuh cepet-cepet resmiin, entar keburu di tikung orang loh."

Juan hanya tersenyum menanggapi, "Doain aja Bu."

Mata Juan melirik kearah Havya yang tengah melihat kearah lapangan, dimana ada kelas yang sedang berolahraga, kaki gadis itu terayun-ayun.

"Ini Juan, jus jambunya."

Juan langsung mengeluarkan dompetnya, membayar jus jambu tersebut, "Makasih ya Bu."

"Sopan pisan, sama-sama den."

Juan menghampiri Havya, menaruh dua gelas plastik berisi jus jambu itu di meja, duduk di sebrang gadis itu, "Jus jambu nya udah jadi cantik."

"Ish apa sih." balas Havya sembari mengalihkan pandangannya agar tak menatap ke depan.

"Lucu banget kalo salting."

Pokonya Juan Yohanes tuh gak baik buat jantungnya Havya.

Pokonya Juan Yohanes tuh gak baik buat jantungnya Havya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16.45 | jungwon - hyewon (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang