Mobil milik Juan terlihat ada di depan rumah Havya bahkan saat gadis itu masih berjalan dengan jarak cukup jauh, keadaan pun masih gerimis, seragamnya sudah sangat lepek.
"Lo ngapain?" tanya Havya.
Bukannya menjawab. Lelaki itu hanya bersandar pada mobil dengan tangan bersedekap dada, mirip dengan posisi Havya di koridor sekolah tadi.
"Kurang kerjaan." Havya melangkah melewati lelaki itu, namun Juan langsung menarik tangan gadis itu sampai berbalik arah, "Apaan si?!"
"You know what? You're so cute when you're jealous." bisik Juan seraya membenarkan poni Havya agar tidak menutupi mata.
Havya terdiam, kakinya terasa lemas saat menyadari bahwa jarak mereka sangat dekat, bahkan jika ada tetangga lewat pasti mereka bisa digiring keliling kompleks.
"Bisa jaga jarak dikit?"
"Padahal tadi lo yang jutek banget, sekarang udah kaya kelinci penakut aja, gemes." ujar Juan mengapit pipi Havya.
Havya menepis tangan itu, "Siapa juga yang cemburu, orang gua jutek karena presentasi diganti sama powerpoint."
"Iya deh percaya, sekarang gua juga basah, ada kaos kering gak?"
Berakhir lah dengan Havya membuat kopi untuk Juan sementara lelaki itu tengah berganti pakaian. Havya sendiri tentu saja belum, memilih menyalakan ac agar seragamnya kering.
"Definisi nyari penyakit."
Havya menengok dimana Juan tengah mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, dengan pakaian Papa melekat di tubuh lelaki itu, itupun masih baru.
"Ganteng banget." gumam Havya.
"Iya gua tau kok."
Havya langsung memalingkan wajahnya, menaruh kopi itu di pantry, "Nih kopi, gua mau mandi dulu."
Juan menggeleng pelan melihat Havya berlari kecil ke lantai atas, dia memilih duduk di kursi pantry sembari memainkan handphone, menunggu Havya dengan waktu yang cukup lama.
"Lama gak?"
Juan menoleh, mendapati Havya tengah mengusak rambut panjangnya menggunakan handuk, "Banget, lo bertapa apa gimana?"
"Sana pergi."
"Idih ngusir."
"Lagian ngapain kesini segala coba."
"Ya karena ada bocil lagi ngambek sampai nekat hujan-hujanan." Juan menyodorkan handphone-nya, menampilkan aplikasi pesan online, "Pesen gih, sebagai tamu gua traktir tuan rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
16.45 | jungwon - hyewon (✓)
أدب الهواةkoridor saat pukul 16.45 "Gua bahkan ingat tatapan pertama kita, apa lo juga ingat?" jungwon - hyewon ft. 04 line