Juan menatap langit malam yang tengah menangis saat ini, dingin sekaligus perih menyergapnya, menandakan bahwa dia tetap duduk diam di bawah guyuran air hujan, tanpa peduli dengan luka-luka barunya.
"Harusnya gua lebih lama di makam Ayah tadi, jadinya kangennya belum hilang."
Juan memejamkan matanya, menikmati air hujan yang terus membasahi tubuhnya, tepat 5 tahun kepergian Ayahnya membuat dirinya sangat putus asa, bayang-bayang kecewa untuk Ibu nya masih ada.
"Juan!"
Dia membuka mata karena terkejut, suara teriakan Havya terdengar sangat jelas walaupun hujan sangat deras. Bertambah terkejut kala tubrukan menghantam tubuhnya, dia bisa saja terlentang jika tak menahannya.
"Pia?! Lo ngapain?!" Juan refleks membalas pelukan.
"Pia?! Kok lo nangis?!"
Juan jadi panik sendiri, masalahnya dia berada di taman yang jauh dari keramaian, terlebih lagi tidak ada tempat berteduh terdekat dari sini.
"Pia, kita cari tempat neduh dulu yu."
Jawaban yang Juan dapatkan hanya isakan Havya yang semakin keras, bahkan bisa mengalahkan derasnya hujan.
"Pia, lo bisa sakit." Jungwon berbisik seraya mengusap surai Havya yang basah, "Bangun dulu ya? Kita cari tempat buat ngobrol yang enak hm?"
Berhasil, akhirnya Havya melepas pelukannya, membuat Juan langsung memapah gadis itu untuk bangun, berjalan pada pohon rindang yang bawahnya ternyata kering.
"Kenapa si kok nangis?" tanya Juan mengusap wajah basah Havya pelan, tatapan matanya pun sangat lembut.
"I'm sorry."
"Why? You didn't do anything wrong."
"Gua percaya ucapan kalo lo cuma mainin gua, padahal itu rencananya mereka berdua."
"Lo tau?"
"Justin ngasih tau gua."
Juan menggeleng pelan, "Lo gak salah Pia, semua orang juga bakal salah paham, jadi jangan nangis oke?"
"I should be by your side since morning, this is the day you need encouragement."
Juan tersenyum tipis walau sebenarnya dia terkejut karena Havya mengetahuinya, "They told you?"
"I forced them, sorry." Havya menundukkan kepalanya.
"No, don't say sorry again, you're not wrong." Juan memegang dagu Havya, mendongakkan wajah gadis itu, tangannya kembali mengusap pipi Havya, "Don't cry anymore, seeing your tears makes my heart hurt."
KAMU SEDANG MEMBACA
16.45 | jungwon - hyewon (✓)
Fanfickoridor saat pukul 16.45 "Gua bahkan ingat tatapan pertama kita, apa lo juga ingat?" jungwon - hyewon ft. 04 line