Halooo~ Jangan lupa vote dan tinggalin komentar biar aku tambah semangat ya^^
HAPPY READING :Dミ Hujan dan Luka ミ
Hari-hari Jaemin setiap harinya terbilang tidak jauh berbeda, mendapat libur satu minggu sekali dan selain hari itu Ia akan bekerja seperti halnya hari ini. Jaemin tengah duduk di kursi yang berada di dapur, Ia baru saja mengirimkan foto makan siangnya pada Jeno. Jaemin menaruh ponselnya, memulai makan siangnya dengan mendengar alunan lagu dari bagian dalam cafe.
"Na, cepetan ya gua udah laper banget" ucap Haechan dari pintu dapur karena keduanya bergantian untuk jaga di bagian kasir.
"Iya, tinggal dikit"
Haechan mengangguk, meninggalkan Jaemin yang sedikit terburu-buru menghabiskan makannya.
Cafe dengan nuansa vintage ini tidak terlalu besar jadi hanya dua orang pada shift pagi sedangkan 3 orang pada shift sore. Jadwal shift setiap pegawai berubah-ubah namun Jaemin selalu berada pada shift pagi karena itu permintaan Jeno. Alasan kenapa Jeno bisa mengatur itu adalah karena pemilik cafe tersebut adalah Mark, teman kantor Jeno yang berada di divisi keuangan.
Setelah Jaemin selesai dan sudah mengirim foto kotak makan yang kosong pada kekasihnya Ia langsung beranjak dari kursi, tangannya merogoh tas ranselnya di loker, mengambil cup obat berukuran kecil yang selalu Ia bawa.
"Udah?" tanya Haechan, Ia masuk ke area dapur dan melihat Jaemin menutup loker.
"Udah"
"Gua makan ya.."
"Iya, gua kedepan dulu"
Jaemin akhirnya ke depan dengan satu cup obat di tangannya, Ia lupa membawa botol minumnya ke dapur sehingga Ia akan minum obat di depan. Jaemin menunduk, mengambil botol minumnya di laci bawah kasir bersamaan dengan lonceng pintu berbunyi dengan segerombolan anak sekolah yang masuk membuat Jaemin dengan cepat menegakkan badan.
"Selamat datang kak, mau pesan apa?"
"Bentar kak" jawab salah satu siswi dengan rambut pendek sebahu. Jaemin menunggu siswi itu menanyai temannya satu persatu.
"Kak oreo lattenya 2, matcha 1, mojito 1 sama avocado lattenya 2"
"Snacknya nggak sekalian kak?" tanya Jaemin, jari-jari lentiknya dengan terampil menekan layar pada mesin kasir.
"Emm, mau apa?" tanya siswi itu kearah temannya.
"Churros 2, kentang 1 sama onion ringnya 1 aja deh kak" imbuhnya kearah Jaemin.
Jaemin mengangguk, melanjutkan pekerjaannya pada mesin kasir.
"Totalnya 136 ribu kak"
Siswi itu memberi uang 150.000, Jaemin memberikan kembalian dengan standing tag meja dengan angka 12.
"Terima kasih kak"
Jaemin bergeser, Ia menulis setiap menu yang di pesan pada gelas plastik. Tangan Jaemin dengan terampil membuat pesanan masing-masing.
"Gua siapin snacknya ya.." suara Haechan menyapa dari sisi kanan Jaemin, Ia sudah selesai dengan makan siangnya.
"Iya, gua bikin ini kurang dua" jawab Jaemin tanpa menoleh, Ia masih fokus pada minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan dan Luka [NOMIN]
FanfictionBagi sebagian besar orang hujan adalah suatu kebahagiaan, leburkan kerinduan atas penantian. Namun bagi Na Jaemin, hujan tidak lebih dari satu makna, yaitu luka. ❝Apa sih yang lo harapin dari gua? Gua gak lebih baik dari sampah, Jen!❞ ❝Lo berharga b...