7. Sorry 1708

0 2 0
                                    

-Aku tahu, suatu saat kata itu akan terucap olehmu. Entah itu halusinasiku atau realitaku-

-Long Last Time

🌼🌼🌼

H-10 hari kemerdekaan

Seluruh SMA Bhayangkara satu saat ini tengah sibuk mempersiapkan serba serbi kemerdekaan RI. Tak terkecuali satu pun.

Begitu juga dengan Netha yang mulai memantapkan skill bermain pianonya.

🌼🌼🌼

Jakarta, 17 Agustus 2019 07.09 WIB

"Upacara Bendera Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus Tahun 2019 Akan Segera Dimulai!!"

Suara protokol menggema diseluruh penjuru sekolah, upacara akan segera dimulai. Netha sudah bersiap di balik pianonya, dia benar-benar gugup. Ini pertama kali baginya.

🌼🌼🌼

Lapangan basket kini menjadi sasaran lomba catur, suasana tegang menyelimuti lapangan basket.

Satria duduk tenang dimeja caturnya, matanya menatap sekeliling mencari keberadaan seseorang. Dia tidak ada.

Dan Satria tahu hal itu akan terjadi.

Dia menghembuskan nafas kasar, menatap papan catur mengulurkan tangannya.

"Skak!"

🌼🌼🌼

Netha saat ini sedang berlatih piano bersama Bu Suci untuk performnya nanti malam, dia berusaha mengenyahkan Satria dari pikirannya. Dia harus fokus.

"Baiklah skill kamu sudah bagus, satu atau dua kali berlatih sudah bisa diandalkan. Setelah ini kamu berlatih lagu yang akan kamu bawakan nanti malam." Bu Suci berujar diiringi senyum.

Netha mengangguk pelan. "Lagunya bebas kan, bu?"

"Iya, genre lagu bebas. Tapi, sebisa mungkin yang sopan ya!"

"Siap, bu! Oh iya bu, nanti malam saya harus mengenakan busana seperti apa?"

"Kalau bisa yang sedikit formal, agar menyamakan dengan lelakinya yang memakai tuxedo hitam." Bu Suci menjawab.

"Baik bu! Terimakasih"

"Iya sama-sama. Jangan lupa nanti pukul 3 sore kamu kesini lagi, karena nanti kan waktunya penurunan bendera." Bu Suci mengurungkan niatnya ketika henda membuka pintu.

"Iya bu! Pasti!"

🌼🌼🌼

Jakarta, pukul 15.00 WIB

"Kepada Sang Saka merah putih hormat grak!!!"

Serempak semua memberi hormat, tak terkecuali Netha. Jantungnya masih saja berdetak dua kali lebih cepat, padahal ini sudah lima belas menit dari kejadian yang membuatnya terkena serangan jantung dadakan.

Long Last TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang