-Aku telah mengetahui rahasia itu. Dihadapanmu aku merasa malu. Ketika itu aku terus bertanya, masih pantaskah aku berharap kamu menjadi milikku?-
-Long Last Time️☘️☘️☘️
Dua Minggu sudah Netha dan Satria bertahan dengan sikap seperti itu, hingga pada suatu pagi, Satria dan yang lainnya berkumpul di parkiran.
"Jadi, intinya lo mau buat dia terbang terus lo jatuhin gitu aja? Iya, Sat?" Dika menyimpulkan.
"Yaaa...bisa dibilang begitu!" Satria menjawab tanpa dosa.
"Sampe berapa lama? Ini udah dua Minggu loh! Dan lo kayaknya nyaman dengan apa yang lo lakukan sekarang!" Cibir Revan menyenggol lengan Bayu.
Bayu, cowok itu tidak merespon. Satria tertegun, benar yang dikatakan Revan, sampai berapa lama dia akan seperti ini? Sampai berapa lama dia bertahan dengan alibi 'pura-pura berjuang'? Dan yang paling penting, apa dia sudah mulai nyaman?
"Nah! Diem kan! Udah deh! Lo kalah sama diri lo sendiri!" Bayu menyahut, masih kesal dengan Satria.
Dika tertawa kecil, dia menggelengkan kepalanya. "Bay... Bay! Lo suka ya sama Netha?"
Raut Bayu berubah masam, lelaki itu melirik tajam Dika. "Enak aja! Kasihan Irene yang udah nungguin gue! Kalo gue suka sama Netha, udah dari dulu gue pepet tuh cewek!"
"Dulu lo ke Angel apa juga begitu?" Revan bertanya, kembali membawa Angel.
Satria menoleh kearah Revan dengan satu alis terangkat. "Angel dan Netha beda! Mereka nggak sama!"
"Terserah lo, Sat! Terserah lo!"
☘️☘️☘️
"Besok hari Minggu" ujar Satria tiba-tiba ketika didalam mobil bersama Netha.
Bulu kudu Netha meremang, hari sial itu telah datang lagi.
"Udah tau!"
Satria tersenyum simpul. "Gue cuma ngingetin kalo besok paman lo bakalan dateng lagi!" Satria berujar dengan entengnya.
Netha berdecak. "Bisa diem gak?! Kakak ngomong kayak gitu sama aja nakut-nakutin!"
Melihat respon yang diberikan Netha, Satria semakin semangat untuk menjahili gadis kuncir kuda itu.
"Besok Minggu gue enggak bisa jemput lo"
Perkataan Satria mampu membuat Netha terkejut bukan main, dia menoleh kearah Satria dengan mata melotot.
"Kenapa kok nggak bisa?" Tanya Netha horor.
Satria malah mengangkat bahu acuh, matanya tetap fokus menatap kearah depan.
"Gue ada urusan mendadak!" Satria menjawab ngawur.
"Oh oke! No problem! Masih ada Sesil! Masih ada temen-temen yang lain!"
Satria berdehem. "Sesil pergi ke Bogor bareng kedua orangtuanya, benar?" Satria menoleh kearah Netha dan tersenyum remeh.
Bodoh! Gue lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Last Time
Fiksi Remaja"Gue jamin, dalam hitungan ketiga gue bakalan suka sama lo!" cowok itu berkata didepan seorang gadis yg berdiri mematung. melihat ekspresi sang gadis, dia tersenyum miring mendekatkan wajahnya di depan wajah sang gadis. "1...2...3! Oke! Deal! Gue ud...