Dalam hidup, ada beberapa hal yang memang lebih baik untuk disimpan dalam diam.
Begitupun bagi Hyun Jae. Ada banyak hal yang sulit ia ungkapkan, lebih memilih diam dan merahasiakan karena takut terjebak dalam sebuah kesakitan.
Apalagi semenjak ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author POV
Jungkook mengendarai motornya seperti orang kesetanan, entah mengapa, tapi rasanya ia benar-benar penasaran dengan kalung itu.
Karena kecepatan yang di atas rata-rata, ia pun berhasil sampai ke markas dalam waktu yang sangat singkat. Ia segera memarkirkan motornya dan bergegas masuk.
"Kenapa kau sangat terburu-buru seperti itu eoh? Apakah kau sedang dikejar malaikat maut?" tanya salah satu teman Jungkook yang sedang dalam posisi duduk di salah satu sofa.
"Menggoda? Aku tidak tertarik padamu sama sekali." jawabnya dengan nada santai.
Jungkook pun menghembuskan napas kasar, ia benar-benar pasrah jika sudah berdebat dengan temannya yang bernama Suga itu. Suga lebih tua darinya, oleh karena itu Jungkook memanggilnya dengan sebutan hyung.
"Ah, kau sudah datang? Cepat sekali Kook, aku rasa Suga-hyungsalah. Kau bukannya sedang dikejar malaikat maut, tapi kau sendiri yang malah sedang menjemput maut hahahaha." ujar Jimin dengan diiringi tawa.
Dengan gerakan cepat, Jungkook melemparkan kunci motornya ke arah Jimin.
Cletak
"Yaaak!!! Sialan!!!" pekik Jimin histeris.
"Kau yang sialan!" jawab Jungkook sambil mendengus kesal.
Jungkook pun menghempaskan tubuhnya di salah satu sofa, emosinya benar-benar terpancing karena kedua sahabat laknatnya itu.
"Jim, mana kalungnya?" tanya Jungkook setelah merasa lebih tenang.
"Aku merajuk." jawab Jimin singkat.
Sontak Suga pun menoleh ke arah Jimin, tatapannya menunjukkan raut tidak suka.
"Bolehkah aku muntah? Kau membuatku mual Jim." ujar Suga dengan nada dingin.
"Hyungggg, bisakah sekali saja kau berada di pihakku?!" kesal Jimin.
"Yak!!! Cepatlah!!! Mana kalungnya Jim?!" bentak Jungkook yang sudah mulai muak melihat drama yang terjadi.
Jimin pun langsung berdiri dari duduknya, ia menghentakkan kakinya kuat sambil berjalan untuk mengambil tasnya. Tak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya kalung itu berada dalam genggaman Jungkook.
"Kalung yang cantik." ujar Jungkook sambil menatap kalung itu lekat.
"Kau yakin itu bukan milikmu Kook?" tanya Jimin tiba-tiba.
Namun tak ada jawaban, Jungkook benar-benar sibuk mengamati kalung emas itu dengan raut serius.
"JUNGKOOK-SSI! AKU BERTANYA! KENAPA KAU DIAM SAJA?!" teriak Jimin kesal.