09 : Face the problems

37 10 57
                                    

Jeon Jungkook POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook POV

Aroma kopi menembus indera penciumanku hingga memberikan kenyamanan tersendiri. Kutatap sekitarku, pagi ini tampak cerah di mana semua orang memulai hari dengan senyuman.

Lalu bagaimana denganku?

Entahlah, di pagi hari seperti ini, perasaanku bahkan sudah campur aduk. Ada rasa senang yang sempat membuatku terkecoh atas segala masalah yang sedang aku alami, namun sekarang kenyataan kembali menghampiri dan membangunkanku dari mimpi.

Sekarang pukul 8:30 pagi, aku baru saja meninggalkan apartemen gadis bernama Kim Hyun Jae itu. Aku buru-buru meninggalkannya karena rasa aneh dalam diriku, entah aku pun tak tahu apa itu. Padahal aku tidak memiliki arah dan tujuan saat ini, Appa mengusirku, Ji Ah meninggalkanku, dan... kedua sahabatku bahkan tidak memperdulikanku setelah kejadian beberapa waktu lalu.

Aku benar-benar dibuang, ditinggalkan sendiri bersama kekosongan. Tapi anehnya, gadis itu, gadis bernama Kim Hyun Jae itu berhasil membawa suatu kedamaian dalam diriku. Walau dalam waktu yang singkat dan terkesan sederhana, jujur saja segala perlakukannya mampu menghangatkan hatiku. Senyumannya bahkan mampu membuat aku lupa dengan segala masalah yang tengah menggerogotiku.

Terlebih saat aku berhasil mendapatkan nomor telponnya, dan ketika ia menyetujui aku memanggilnya Jae secara tidak formal.  Aku merasakan gejolak aneh dalam diriku, aku benar-benar tak mengerti karena aku belum pernah merasakan ini bahkan saat bersama Ji Ah sekalipun.

Oleh karena itu aku memutuskan pamit, dan di sini lah aku sekarang. Mencoba menenangkan diri dengan segelas kopi, mencoba memikirkan apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus menghadapi masalah ini? Ataukah aku harus lari saja meninggalkan seluruh beban yang makin hari makin menyakiti? Namun, ke mana aku harus pergi? Siapa yang aku punya saat ini?

Kepalaku kembali pusing, untuk kesekian kalinya aku merasa bimbang. Aku takut memulai, aku takut menghadapi masalah itu. Bisa dibilang aku adalah pengecut, ya memang benar. Aku takut semuanya tidak berjalan sesuai keinginanku, aku takut akhirnya semua itu malah menjadi luka baru bahkan di saat luka lamaku belum sama sekali sembuh.

Ku rasakan ponselku berbunyi, sepertinya ada pesan yang masuk. Aku pun segera mengeluarkan ponselku dari saku, ternyata benar ada satu pesan yang masuk. Tapi sebentar.....dari Hyun Jae?

Dengan segera aku membuka notifikasi pesan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang