07 : Tired of life

51 15 73
                                        

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Tuan Jeon menyeret Jungkook dengan kasar untuk memasuki mobilnya. Tanpa menerima penolakan sedikitpun, bahkan motor Jungkook masih tergeletak di tengah jalan tanpa bisa diselamatkan terlebih dahulu. Setelah sampai pada mobilnya, ia segera menghempaskan tubuh sang anak agar terduduk di kursi penumpang. Segala kekuatan yang dikerahkan Jungkook untuk memberontak benar-benar sia-sia saja, ayahnya itu jauh lebih kuat darinya.

Tuan Jeon benar-benar tak bisa menutupi rasa kecewanya, ia kalap dan emosinya benar-benar memuncak ketika melihat sang anak kembali melakukan kebiasaan bodoh yang sedari dulu selalu ia larang. Terlebih setelah kepergian sang istri, ia tahu jika Jungkook sudah berjanji untuk berhenti. Namun lihatlah hari ini, anaknya itu benar-benar bodoh.

"Appa...tolong maafkan aku..." lirih Jungkook.

"TUTUP MULUTMU!" bentak sang ayah yang berhasil membungkam mulut Jungkook.

Dengan kesal sang ayah pun langsung duduk di kursi kemudi, namun sebelum melajukan mobilnya, ia sempatkan untuk menelpon salah satu pekerjanya.

"Cepat ke lokasi yang sudah aku kirimkan alamatnya, bawa motor Jungkook dan hancurkalah semaumu. Pastikan motor itu benar-benar lenyap tak bersisa." ujar sang ayah tegas.

Bola mata Jungkook pun membulat sempurna. "APPA!!!!!!!"

Jungkook terus berteriak histeris, sedangkan ayahnya seolah tak menghiraukannya sama sekali. Ayahnya benar-benar marah, dan inilah batas kesabarannya. Sang ayah tak mau Jungkook terus menjadi pembangkang, ia tak mau Jungkook mengecewakan mendiang istrinya.

Sepanjang jalan menuju kediaman mereka, Jungkook terus saja mengumpat, ia berteriak untuk bisa menghentikan ayahnya. Namun nihil, sang ayah tetap pada pendiriannya. Jungkook pun semakin dibuat frustasi ketika pekerja ayahnya menelepon lagi dan mengatakan jika motor kesayangannya sudah berhasil dihancurkan. Sama seperti motor itu, Jungkook pun ikut hancur.

Terdengar lucu, tapi karena hal ini, Jungkook menangis sejadi-jadinya. Baginya ini bukan masalah sepele, karena nyatanya motor itu adalah pemberian mendiang ibunya. Sang ibu lah yang memberikan motor itu karena tau Jungkook sangat suka mengoleksi motor.

Bukan maksud mendukung anaknya untuk terus balapan, sang ibu memberikan itu dengan harapan Jungkook akan bisa menggunakannya dengan baik. Tapi ternyata salah, Jungkook salah mengartikan itu dan malah menggunakan motor pemberian ibunya itu setiap kali ia balapan dan mempercayai bahwa motor itu adalah pembawa keberuntungan yang terus menghantarkannya pada kemenangan.

Tapi tak peduli dengan semua itu, baik atau buruk kelakuannya, seharusnya sang ayah tidak boleh melakukan hal jahat itu. Menghancurkan satu-satunya peninggalan sang ibu yang selalu Jungkook rawat dan sayangi. Jika saat ini ayahnya itu kecewa dengan kelakuan Jungkook, percayalah Jungkook malah lebih kecewa pada kelakuan sang ayah.

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah megah keluarga Jeon, tanpa berlama-lama sang ayah langsung memarkirkan mobilnya dan turun dengan segera. Jungkook yang melihat itupun langsung mengejar ayahnya, ia tidak bisa diam saja jika ini menyangkut motor kesayangannya.

UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang