Dalam hidup, ada beberapa hal yang memang lebih baik untuk disimpan dalam diam.
Begitupun bagi Hyun Jae. Ada banyak hal yang sulit ia ungkapkan, lebih memilih diam dan merahasiakan karena takut terjebak dalam sebuah kesakitan.
Apalagi semenjak ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author POV
Brakkk
Sebuah meja tua melayang hingga membentur dinding dengan kerasnya. Jungkook benar-benar kesal, bisa-bisanya gadis sialan itu menamparnya untuk kedua kalinya. Ia benar-benar kalap saat ini, rasanya bukan meja yang ingin ia banting tapi tubuh gadis itu langsung.
"ARGHHH!!! SIALAN!!!" teriak Jungkook kuat.
Niatnya menenangkan diri di danau hancur, bukannya tenang, ia malah menjadi semakin frustasi. Alhasil, Jungkook pun kembali ke markas dan dengan rasa emosi yang semakin memuncak ia menghancurkan barang-barang yang ada di hadapannya.
"Yak!!! Jungkook!!! Ada apa denganmu?!!!" tanya Jimin panik.
Suga dan Jimin kebingungan bukan main setelah melihat Jungkook yang tiba-tiba datang dan langsung mengamuk seperti itu. Akhirnya Jimin memutuskan untuk mendekat ke arah Jungkook yang masih mengamuk, ia tahan tubuh Jungkook dari belakang agar berhenti.
"Berhenti Kook!!! Kau ini kenapa?!!!" tanya Jimin sambil menahan tubuh Jungkook yang terus saja meronta-ronta. Bahkan karena Jungkook terus saja tidak mau berhenti, Suga akhirnya ikut menahan tubuhnya agar berhenti menghancurkan barang-barang di dalam markas itu.
Namun karena kesal akibat Jungkook yang masih saja tidak mau berhenti, akhirnya sebuah tinjuan melayang tepat di rahang laki-laki itu.
Bugh
"BERHENTILAH SEBELUM WAJAHMU ITU KUHANCURKAN!!!" bentak Suga kuat.
Jungkook yang saat ini dalam posisi terduduk pun memegangi pipinya yang terasa sangat nyeri. Dapat ia rasakan ujung bibirnya robek akibat tinjuan kuat itu. Dengan tatapan tidak percaya, Jungkook menatap wajah Suga dengan mulut menganga.
"Hyung... Kau...kau memukulku?" tanya Jungkook.
"Salah sendiri, kau membuatku emosi." jawab Suga.
Jungkook pun mengusap ujung bibirnya, ia menghembuskan napas kasar lalu menenggelamkan wajahnya ke lutut. Tangan Jimin terulur untuk mengusap belakang punggung Jungkook secara halus, dalam keadaan seperti ini hanya Jiminlah yang bisa memberinya sedikit ketenangan.
"Sebenarnya ada apa Kook? Kau baru saja pergi tapi tiba-tiba datang lagi sambil mengamuk." tanya Jimin.
Diam, tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Jungkook. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menjelaskan semuanya, haruskah ia jujur saja jika awal dari semua ini adalah percobaan bunuh dirinya? Tapi ia tidak yakin.
"Kook! Kau ada mulut kan?! Jika ditanya maka jawablah! Jangan buat aku emosi lagi!" bentak Suga tiba-tiba.
"Hyunggg, tenang dulu. Jangan marah-marah seperti itu." ujar Jimin sambil menatap wajah Suga.
"Aisss! Terserahlah! Aku pergi." ujar Suga lalu langsung melangkah pergi.
"Wah Suga-hyung benar-benar tempramental, menyeramkan seperti harimau." celetuk Jimin setelah Suga benar-benar pergi.