Jangan lupa vote kawan❤
Waktu menunjukan pukul sepuluh malam. Saat ini keenam cogan Infinity sedang berada di kamar seorang Lorenzo yang cukup besar.
"Ren gue mau makan ya!"
"Ren gue masak mie ya!"
"Ren gue mau makan jajan lo yang dilemari ya!"
"Ren gue minum minuman yang di kulkas ya!"
"Ren gue makan cokelat lo ya!"
"SEMUA PERABOTAN GUE SEKALIAN AJA LO MAKAN, BANGSAT!" Teriak Lorenzo kesal. Bagaimana tidak? Arsean daritadi menguras semua makanan dan minuman miliknya, bahkan cokelat yang ia simpan untuk Althaya juga dimakan oleh Arsean.
"Wah selow Ren, gue kan laper." Balasnya santai sembari memakan es krim milik Lorenzo yang baru saja ia ambil dari kulkas.
"Gila lo Ar, terus kita makan apa anjing?!" Nozel geleng-geleng melihat Arsean.
"Ya kalian makan anjing."
"Lama-lama gue gorok juga leher lo!"
"Gini nih jadinya kalau kita ngajak Arsean, udah bodoh, otaknya cuma makan doang."
"Tenang Ren, besok kalau kita nginep di rumah lo nggak usah ngajak tuh orang." kekeh Elvano, matanya memandang Arsean yang tidak memperdulikan omongan mereka.
Lorenzo menghela nafasnya kasar, ia berjalan ke arah sofa dan menghempaskan tubuhnya.
"Emang yang paling waras disini cuma Aksa sama Reynaldi."
Seketika mata mereka semua tertuju pada Aksa dan Reynaldi yang sedang bermain PS bersama.
"Jadi lo nganggep gue nggak waras?" tanya Elvano dengan tatapan tajam mengarah pada Lorenzo. Ia melipat tangannya didepan dada.
"Engga El, lo nggak waras setiap ketemu cicak."
Mereka paling tau jika Elvano sangat takut dengan cicak. Walaupun cowok itu adalah ketua Infinity yang badannya mempunyai roti sobek, tapi ia akan berteriak kencang jika harus berhadapan dengan hewan kecil yang menurutnya jelek dan menjijikan. Sungguh lelaki sekali bukan?
"Mau gue bunuh lo?!"
"Ampun El maafin gue." Lorenzo mengatupkan tangannya memohon maaf sebelum Elvano benar-benar menghabisinya.
"Ribut, ribut, ribut."
"Ayo ribut, saya suka kalian ribut!" Heboh Arsean.
"Lo yang takut kodok diem aja!" Balas Nozel sinis.
"Berisik!" Celetuk Reynaldi tiba-tiba, membuat mereka seketika terdiam.
Kamar Lorenzo menjadi hening seperti kuburan selama beberapa saat hingga Aksa membuka pembicaraan. "Altha nggak ikut nginep Ren?" tanya nya tanpa mengalihkan pandangan dari layar tv.
"Kalau dia ikut nginep yang jagain nyokapnya siapa?"
"Oh iya lupa gue. Ngomong-ngomong Bokap lo kemana Ren?"
"Biasa keluar kota buat urusan bisnis, daripada gue gabut dirumah mending ngajak kalian nginep disini."
"Halah bilang aja lo takut dirumah sendiri Ren."
"Sok tau lo bego!"
"Nanti kalau dirumah sendiri lo ditemenin setan."
"Yang ada setannya suka sama gue nanti." Balasnya pede. Lorenzo menyisir rambutnya kebelakang agar terlihat keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
LORENZO
Teen FictionLorenzo King William adalah wakil ketua geng Infinity sekaligus ketua basket yang berbakat dan disukai oleh banyak siswa di SMA Antariksa. Selain parasnya yang tampan, Lorenzo adalah lelaki yang terkenal playboy dan troublemaker di sekolah. Namun...