REN AYA 07

94 45 230
                                    

Hai jangan lupa vote❤

Happy Reading!

"Aya sarapan dulu nak." Panggil Falisa. Tangannya sibuk menaruh sendok dan piring di meja makan, di sebelah Falisa juga ada Vera yang sudah lengkap dengan seragam.

"Nggak ma, Aya sarapan di sekolah aja. Aya berangkat dulu ma!" Pamit Althaya tanpa menoleh ke arah mereka berdua. Bukan marah pada Falisa tapi ia tidak ingin melihat wajah adik tiri nya.

Althaya buru-buru keluar dari rumah sebelum Lorenzo datang dan masuk kedalam. Ia sedang tidak ingin menerima pertanyaan yang membuat mood nya hancur begitu saja. Saat ia menutup pintu rumahnya dan berbalik, benar saja cowok itu sudah berjalan menuju arahnya.

"Pagi Ay."

"Pagi Ren, yuk berangkat." Althaya menarik tangan Lorenzo menuju mobil cowok itu yang terparkir didepan pagar.

"Kenapa buru-buru gue belum pamit sama mama Ay."

"Udah nggak papa, ayo keburu telat."

Lorenzo hanya pasrah mengikuti gadis itu. Ia membukakan pintu untuk Althaya setelah sampai disamping mobilnya. "Awas." Lorenzo menaruh tangannya di atas kepala Althaya agar gadis itu tidak terantuk.

Setelah masuk, Lorenzo menjalankan mobil dengan kecepatan rata-rata.

"Lo ada masalah sama mama?"

Lorenzo melirik sekilas Althaya yang terlihat sedang melamun menatap langit. "Aya?" Panggil Lorenzo sekali lagi membuat gadis itu tersadar.

"Apa?"

"Lo ada masalah?"

"Enggak Ren cuma lagi mikirin kak Regi." Jawab Althaya dengan nada sedih.

Tangan kiri Lorenzo yang bebas, terangkat mengusap rambut gadis itu. "Nggak usah sedih, dia kan disana kuliah bukan main."

Saat terhenti di lampu merah, Lorenzo menangkup pipi Althaya agar menghadapnya. Ia menatap intens gadis itu. "Ada gue Ay, lo nggak perlu khawatir."

"Lo kadang ngeselin kadang romantis." Althaya terkekeh. Seketika raut wajah Lorenzo berubah masam, ia mencubit hidung Althaya hingga memerah.

"Aw aw sakit bego!"

"Yah udah hijau lampunya Ay, kalo lo mukul gue nanti bisa kecelakaan jadi jangan bales ya sayang." Balas Lorenzo dengan senyum kemenangan.

"Sayang-sayang pala lo peyang!"

"Eh ngomong-ngomong tumben lo pake mobil." Tanya Althaya. Matanya memicing menatap Lorenzo.

"Lagi pengen aja."

Althaya hanya mengangguk sebagai jawaban.

                                  ***

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Dian setelah memasuki kelas XI IPA 1 dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.

"Selamat pagi bu." Balas mereka serempak.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu nak."

Murid-murid dikelas terlihat senang dan penasaran. Mereka semua celingak-celinguk untuk melihat seperti anak baru di kelas mereka. Tanpa berlama lama seorang murid perempuan masuk mengenakan seragam yang berbeda dari SMA Antariksa.

"Wah cantik."

"Udah punya pacar belum?"

"Namanya siapa? Jadian sama gue yuk."

LORENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang