REN AYA 08

95 41 311
                                    

Hai apa kabar kawan?

Jangan lupa vote nya❤
Happy Reading!

"Eh gue denger tadi ada murid baru di kelas XI ya?" Tanya Nozel seraya memperhatikan satu persatu temannya. Sedangkan tangannya sibuk membuka permen karet yang senantiasa ia bawa. Kata Nozel hidup tanpa permen karet itu tidak menyenangkan.

Saat ini mereka berada di warung Pak Mamat langganan mereka yang berada di sebelah markas.

"Iya katanya cantik, gue denger dia masuk di kelas Althaya. Kalo nggak salah namanya Vera deh." Balas Arsean sembari mengunyah bakso yang baru saja ia beli.

"Vera?" Lorenzo menghentikan kegiatan menatap gadis yang lewat di depan warung itu dan beralih menatap Arsean.

"Iya Vera, lo kenal Ren?"

Kening Lorenzo berkerut bingung. "Kenal, dia adik tiri Aya."

Arsean yang sedang minum langsung menyemburkan minumannya dan mengenai Elvano, membuat wajah ketua Infinity basah.

"Mampus lo Ar, semoga amal dan ibadah lo diterima." Tawa Aksa

"Bersihin atau gue gorok leher lo!"

"Sorry El nggak sengaja!" Panik Arsean, ia buru-buru membersihkan wajah Elvano dengan tisu. Sementara itu Nozel sudah tertawa memegangi perutnya.

"Beneran dia adik tiri Altha?"

Lorenzo mengangguk. "Kenapa dia pindah ke SMA Antariksa ya?"

"Mungkin biar bisa bareng Aya?" Tebak Nozel membuat semuanya menatap kearah cowok itu.

"Vera sama Aya nggak pernah akur. Nanti coba gue tanya dia deh."

Lorenzo menyenderkan tubuhnya di kursi sembari menatap langit biru yang indah. Pikirannya sibuk memikirkan apa alasan Vera pindah ke SMA Antariksa, apa ada hal yang tidak ia ketahui, dan mengapa Althaya tidak bercerita kepadanya.

Helaan nafas keluar begitu saja dari mulut Lorenzo. Memikirkan itu membuat dirinya khawatir dengan Althaya. Entah kenapa tiba-tiba firasatnya mengarah pada hal buruk.

"Rey lo nggak berminat cari cewek?" Tanya Arsean tiba-tiba.

"Cewek mulu di kepala lo!" Balas Aksa, ia menepuk pelan kepala Arsean.

"Lo nggak lihat noh, mana ada yang mau sama es batu."

"Cot." Balas Reynaldi tanpa merubah raut wajahnya. Cowok itu tidak suka jika dirinya dibicarakan.

Drrtt! Drrtt!

Suara dering telepon dari Lorenzo, membuat cowok itu merogoh sakunya untuk mengambil ponsel yang ia simpan disana. Satu alis Lorenzo terangkat naik setelah melihat nama Althaya tertera di layar. Tanpa ingin membuat gadis itu menunggu, ia segera mengangkatnya.

"Renzo mama, Ren! Mama masuk rumah sakit Jayasakti, kesini sekarang Ren!" 

Tut! Tut! Tut!

Belum sempat menjawab, Althaya sudah memutuskan secara sepihak dari seberang sana. Lorenzo refleks mengumpat, membuat mereka bertanya-tanya.

"Kenapa lo?" Tanya Elvano mewakili yang lain.

"Mama Aya masuk rumah sakit, gue kesana sekarang." Ucap Lorenzo dengan wajah panik

"Kita ikut."

"Nggak-- "

"Nggak ada penolakan, Althaya temen kita juga." Potong Elvano kemudian bangkit dari duduknya dan segera pergi diikuti yang lain.

"Sean, lo bonceng ama Aksa. Gue bawa motor lo."

LORENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang