Episode 18

197 38 0
                                    

"Hyo ayo bangun" jungkook terus menepuk- nepuk pelan wajah bulat gadis itu agar segera bangun dari mimpi indahnya.

"Ini sudah siang, aku akan keluar jadi ikutlah bersamaku..." perlahan mata itu mulai terbuka membuat jungkook menarik senyumnya.

Jihyo mengerjapkan matanya beberapakali berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang ada disekitarnya, perlahan ia bangun dan menggosok-gosok matanya yang masih ingin tertutup.

Jungkook terus tersenyum menatap jihyo yang terlihat masih mengantuk. Jihyo begitu sangat menggemaskan seperti anak kecil yang baru saja bangun dari tidurnya nyenyaknya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya jihyo yang masih menggosok-gosok matanya.

"Jam 10. Aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat jadi cepatlah bersiaplah.." ucap jungkook lalu melenggang pergi meninggalkan jihyo yang terlihat masih mengumpulkan nyawanya.

Setelah makan malam kemarin jungkook mengajak jihyo menonton film yang kebetulan adalah film kesukaannya, dengan senang hati jihyo pun begadang untuk melihat akhir dari film berjendre comedy romantis itu. Sampai-sampai kedua orang itu tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Dan kini jungkook malah membangunkan jihyo yang masih ingin memejamkan matanya, sungguh pria jeon itu sangatlah tidak pengertian.

Setelah mandi jihyo memakai kaos polos dan celana jeans milik jungkook yang sebenarnya begitu kebesaran ditubuh kecilnya, tapi mau bagaimana lagi jungkook terus memaksanya untuk memakai pakaian kebesaran itu dan kini membuatnya terlihat lebih gemuk dari ukuran tubuhnya yang asli.

"Hyo apa kau sudah siap.." tanya jungkook yang tiba-tiba muncul diambang pintu.

"Iya aku sudah siap, ayo kita pergi"

Dengan menggunakan jari-jarinya jihyo menyisir rambutnya yang tak sempat ia rapikan saat dikamar tadi. Langkah demi langkah ia tapaki mengikuti arah tujuan jungkook yang entah ingin pergi kemana. Tak ada satupun suara yang keluar dari mulut jihyo, gadis itu begitu menikmati perjalanan yang begitu sangat menyenangkan ini. Jungkook tidak pernah mengatakan bahwa didekat rumahnya ada tempat seindah ini, jika saja ia tau lebih awal pasti ia akan sering berkunjung ketempat yang begitu damai ini.

Jungkook yang fokus dengan jalan didepannya tak sadar bahwa Jihyo tertinggal begitu sangat jauh dibelakangnya. Tanpa berniat berbalik sedikitpun jungkook terus melangkahkan kakinya kearah sumber air yang ada dibalik pepohonan.

Sedangkan Jihyo terlihat sudah terdiam ditempatnya, dari tadi gadis itu terus mengamati sekitarnya, pohon besar berdiri dengan tegap dengan dedaunan lebat yang menutupi rantingnya. Pandangannya kini beralih mencari sosok pria yang tak lagi terlihat disekitarnya, suara kicauan burung terus terdengar seakan mengiringi langkah kakinya yang tak tentu arah.

Dengan mengandalkan nalurinya gadis park itu terus berjalan kearah matahari terbit, aliran air sungai terdengar begitu jelas di indra pendengarannya. Langkahnya semakin cepat kala ia merasakan pria yang dicarinya berada disana, tapi senyum dibibirnya seketika hilang saat tak mendapati jungkook ditempat itu. Raut wajahnya pun berubah sedih, jihyo tak tau harus berbuat apa lagi, berjalan tak tentu arah hanya bisa membuatnya semakin tersesat dan masuk lebih jauh kedalam hutan. Sambil memeluk lututnya jihyo duduk dipinggir sungai menatap aliran air sungai yang terus bergerak mengikuti arusnya.

Dirinya sontak terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang, tapi rasa itu seketika ia tepis saat menyadari bahwa jungkooklah yang kini memeluknya. Senyumnya kembali mengembang saat pria itu berbisik dengan lembut ditelinganya.
"Apa kau mencariku sayang?" Jihyo hanya mengangguk malu mengiyakan pertanyaan yang diajukan jungkook.

"Apa kau takut jika aku tak menemukanmu?" Tanya jungkook lagi yang membuat jihyo berbalik menatapnya. Dengan senyum dibibirnya jihyo mengelus wajah tegas jungkook yang tampak sempurna dimatanya.

can we be together ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang