Episode 19

168 40 3
                                    

Cuaca siang ini tak terlalu panas atau bisa dibilang sedang mendung karena jalan tak sedang macet jadi motor itu melaju dengan tenang tanpa ada kebisingan yang tercipta dari pengendara lainnya. Hanya menghabiskan waktu 15 menit kedua orang itu sudah tiba dibangunan bertingkat dengan penghuni pasien didalamnya, setelah mendapat pesan mengenai kamar yang ditempati taehyung langkah kedua orang itu langsung mengarah kekamar yang ada dilantai dua.

Hentakan kaki terdengar begitu jelas memenuhi area tempat yang sunyi bagai tak berpenghuni, melihat pintu kamar didepan hanya beberapa langkah lagi membuat jihyo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap jungkook yang masih setia berada dibelakangnya.

"Kau tetap disini saja biar aku yang masuk."

"Tidak!, aku juga ingin melihat betapa menyedihkannya pria brengsek itu sekarang" tolak jungkook yang membuat jihyo menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kau tunggu disini saja. Aku janji tak akan lama, setelah melihat keadaan taehyung aku pasti akan segera keluar" jungkook masih terdiam berpikir sejenak hingga akhirnya menyetujui keinginan jihyo.

"Jika lewat 5 menit aku akan masuk, jadi segeralah keluar jika kau tak ingin aku membuat keributan dengan pria sialan itu"

Jihyo segera mengangguk lalu kembali melangkah mendekati ruangan taehyung, ia melirik jungkook sekilas memastikan pria itu akan tetap berada disana lalu mendorong pintu berbahan kayu itu hingga menampilkan sosok kim taehyung yang sedang terbaring lemah diatas kasur.

Mendengar suara pintu baru saja terbuka membuat mata tajam itu seketika mengarah kesumber suara, dengan jelas ia bisa melihat jihyo datang dengan membawa keranjang buah di disalah satu tangannya. Senyumnya langsung mengembang tak menyangka gadis yang baru saja dipikirkannya kini menemuinya.

"Bagaimana keadaanmu
taehyung-ah" ucap jihyo basa-basi sambil meletakkan keranjang buah yang dibawanya diatas nakas besi.

"Seperti yang kau lihat, aku sedang tidak baik-baik saja"

"Nayeon memberitahuku bahwa kau dirawat dirumah sakit jadi aku datang untuk mengjengukmu"

"Bukankah memang seharusnya seperti itu, kau adalah kekasihku jadi wajar saja jika kau datang dan merawatku" ucap taehyung dengan senyum dibibirnya.

"Semoga kau cepat sembuh, sampai jumpa" dengan buru-buru jihyo berbalik berniat untuk segera pergi tapi sayangnya taehyung berhasil menahan tangannya cepat.

Dengan kuat taehyung menarik jihyo hingga membuat gadis itu terjatuh diatas tubuhnya, jihyo sontak membulatkan matanya saat tatapan penuh cinta itu tepat berada beberapa senti dihadapannya. Jihyo berusaha untuk segera bangun tapi tangan kekar pria itu kini menahannya, taehyung mendekap jihyo dengan kuat agar gadis itu tak bisa lagi meninggalkannya.

"Lepaskan aku taehyung! " Jihyo terus memberontak dengan sekuat tenaga.

Meskipun dengan keadaan seperti ini taehyung tetap bisa menahan pergerakan jihyo, meskipun ada sedikit rasa sakit dibagikan perutnya tak menghalanginya untuk tetap menahan jihyo bersamanya.

Air matanya menetes menerima penolakan jihyo yang tak ingin lagi berada disisinya. Hatinya berdenyut nyeri tak kuasa menerima kenyataan pahit yang ada didepan matanya.

"Lepaskan aku taehyung!, lepas! " Jihyo kembali berteriak tak terima dengan perlakuan taehyung yang seenaknya saja menahannya seperti ini.

"Tidak, aku tak akan pernah membiarkanmu untuk pergi. Mengertilah aku sangat membutuhkanmu, kau adalah obatku jihyo jadi tetaplah bersamaku" Ucap taehyung dengan air mata yang mengalir dipipinya.

"Lepaskan aku!, Kau jahat taehyung aku tak ingin lagi bersamamu" Dengan sekuat tenaga jihyo memberontak hingga akhirnya ia bisa terlepas, ia menatap taehyung sekilas lalu melangkah keluar dengan cepat. Membuat taehyung menangis membuatnya sedikit merasa bersalah, sungguh ia tak bermaksud untuk menambah rasa sakit yang dirasakan pria kim itu, tadinya ia hanya ingin memastikan keadaan taehyung baik-baik saja dan tak bermaksud untuk menambah luka dihidupnya.

can we be together ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang