Episode 24

502 39 5
                                    

Mata mereka bertemu, debaran jantung pun semakin berdetak kencang. Air mata jungkook menetes begitu saja melihat sosok yang sangat ia rindukan kini berdiri tegap dihadapannya. Takdir telah mempertemukannya kembali dengan jihyo tanpa ia duga sedikitpun. Langkah kakinya semakin mendekat dan dalam hitungan menit ia pun langsung memeluk gadis yang sangat ia cintai itu.

Jihyo sama sekali tak bisa membendung air matanya, ia begitu senang bisa dipertemukan kembali dengan jungkook, sejak hari dimana pria itu meninggalkannya ia berpikir tak akan bertemu dengannya lagi. Tapi tuhan begitu baik padanya sampai mempertemukannya kembali dengan belahan hatinya.

"Maafkan aku, maafkan aku..." jungkook terus berkata maaf dan itu membuat hati jihyo semakin sakit.

"Jangan katakan itu, akulah yang salah, karena diriku kau harus menderita" jungkook menggeleng, ia tak terima jihyo menyalahkan dirinya sendiri, ia juga bersalah disini sebab emosi semata ia meninggalkan gadis yang ia cintai tanpa mau mendengarkan penjelasannya.

Suara isakan keduanya terdengar begitu keras, rasa penyesalan dan rindu bercampur jadi satu menciptakan air mata yang menetes tanpa henti. Jungkook semakin memeluk tubuh jihyo seakan tak ingin kehilangannya lagi, jika pun harus berpisah biar maut yang memisahkannya. Ia sangat mencintai jihyo dan tak akan meninggalkannya lagi.

"Awww..." ringisan itu berhasil membuat jungkook melepaskan pelukannya, ia menatap jihyo yang terlihat sedang menahan sakit.

"Ada apa, apa kau terluka?" Jungkook begitu cemas melihat raut wajah jihyo yang seakan menahan sesuatu.

"Tidak, aku tidak apa-apa"

"Jangan berbohong padaku jihyo, katakan padaku apa yang terjadi padamu" jihyo menunduk sesaat lalu kembali menatap mata yang begitu jelas memperlihatkan kekhawatiran.

"Aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi.." jihyo kembali menghela napas sebelum kembali bersuara.
"Seseorang menusukku dan meninggalkanku begitu saja dipinggir jalan...,tapi syukur saja yugyeom datang tepat waktu menyelamatkanku"

Jungkook menggeleng tak percaya dengan apa yang telah dialami jihyo, disaat gadis itu menderita seharusnya ia ada disampingnya, tapi apa yang ia lakukan, ia malah lebih memilih untuk melupakannya seakan tak pernah mengenalnya. Bodoh, bodoh itulah kata yang cocok untuk menggambarkan dirinya. Ia adalah orang yang sangat bodoh sampai ingin meninggalkan orang yang sangat ia cintai.

Jungkook kembali memeluk jihyo, air matanya kembali jatuh rasa penyesalan begitu bersarang dihatinya. "Maafkan aku jihyo..., karena cemburu semata aku meninggalkanmu. Aku benar-benar menyesal jadi tolong maafkan aku"

"Kau tidak salah jungkook, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, semua ini sudah ditakdirkan untukku. Apa pun yang telah terjadi tuhan sudah menulisnya untukku jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri"

"Aku sungguh menyesal jihyo" ucap jungkook dengan suara bergetar.

"Tidak apa-apa semuanya sudah berlalu jadi lupakan saja anggap semuanya tak pernah terjadi" jihyo begitu lembut mengelus punggung jungkook hingga suara tangis yang tadinya terdengar seketika menghilang.

Ditatapnya mata bulat gadis itu yang menampilkan ketulusan, ia begitu beruntung sampai mendapatkan gadis sebaik jihyo. Bibirnya melengkung dan itu membuat jihyo ikut senang melihatnya, air mata yang tadinya menetes telah terganti dengan senyuman hangat yang begitu menyentuh hati.

"Aku mencintaimu park jihyoku"

Cup

Ciuman itu mendarat begitu cepat dibibirnya, jihyo masih terdiam mencernah apa yang sedang terjadi. Tindakan jungkook begitu  cepat dan tak terduga hingga membuatnya menegang seketika.

can we be together ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang